Ini Nama-nama Dewan Pengawas KPK yang Disebut-sebut Manusia Setengah Dewa, Besok Dilantik Jokowi
SUMBARRAYA.COM, - - - Anggota Dewan Pengawas KPK atau Dewas KPK akan
diisi oleh 5 orang. Mereka disebut-sebut sebagai Manusia Setengah Dewa
dan tidak memiliki cacat moral.
Seperti diketahui, tiga dari nama itu sudah disebut oleh Presiden Jokowi saat berkunjung ke Balikpapan.
Yakni, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, mantan Ketua Kamar Pidana
Mahkamah Agung Artidjo Alkostar, dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Kupang Albertina Ho.
Selebihnya, dua nama lagi akan diumumkan oleh Presiden Jokowi saat
pelantikan bersamaan dengan pelantikan komisioner KPK, Jumat
(20/12/2019).
Mengenai nama-nama itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, mereka manusia separuh dewa.
Satu ketua dan empat anggota adalah manusia separuh dewa sifatnya.
Urusan dunianya sudah selesai," ujarnya saat ditemui di acara Indonesia
Podcast Show 02 dalam diskusi bertajuk "Pasti Tanpa Korupsi, Peran
Penting Dewan Pengawas KPK" di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
"Ketua maupun Dewas paling tidak 50-75% sifat-sifat kenabian itu melekat pada mereka.
Manusia separuh dewa supaya bisa tuntas dalam melaksanakan tugas," tambahnya.
Menurut Ali, dengan begitu bisa memberikan jawaban seberapa jauh harapan
dan tanggung jawab masyarakat terhadap Dewas dan pertanggungjawaban
mereka terhadap publik.
Ali Mochtar meyakini, 5 orang nama-nama yang dipilih oleh presiden yang
nantinya akan menjadi Dewas KPK tidak akan meleset dan merupakan orang
orang terbaik.
Lanjutnya, terkait siapa sosok yang cocok menjadi Dewas KPK, Ali menyebutkan bisa saja dari kalangan ahli dan pakar hukum.
"Tentu saja mereka yang mempunyai umur, tapi tidak mustahil orang-orang
yang memiliki kapasitas dan keilmuan hukum bisa saja," ucap Ali.
Orang-Orang Baik
Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah nama yang diusulkan sebagai
calon anggota Dewan Pengawas KPK, mulai dari Taufiequerachman Ruki
hingga hakim Albertina Ho.
"Dewan Pengawas KPK ya nama-nama sudah masuk, tapi belum difinalkan
karena kan hanya lima, ada dari hakim, ada dari jaksa, ada dari mantan
KPK, ada dari ekonom, ada dari akademisi, ada dari ahli pidana," kata
Presiden Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di Balikpapan, Rabu
(18/12/2019), dikutip dari Antara.
Lima orang anggota Dewas KPK rencananya akan dilantik bersama dengan lima orang komisioner KPK 2019-2023 pada 20 Desember 2019.
"Ada hakim Albertine Ho, itu tapi belum diputuskan loh ya, Pak Artidjo,
saya ingat tapi lupa, dan belum diputuskan," tambah Presiden sambil
menambahkan nama Ketua KPK jilid 1 Taufiequerachman Ruki juga diusulkan
sebagai calon anggota Dewan Pengawas.
Presiden memastikan bahwa orang-orang yang terpilih sebagai Dewan Pengawas adalah orang-orang yang baik.
"Saya kira itu namanya ya nanti ditunggu sehari saja kok, yang jelas
nama-namanya nama yang baiklah, saya memastikan nama yang baik," tegas
Presiden.
Mengenai calon dari jaksa dan ekonom, Presiden belum mau menyebutkan nama-nama mereka.
"Jaksa siapa ya, ada jaksa yang tidak aktif lagi (pensiun) kelihatannya,
kalau ekonom masuk biar seimbang, (anggota Dewan Pengawas) pasti
baik-baiklah," tambah Presiden.
Presiden mengaku masih akan terus menyaring usulan nama-nama tersebut sampai Kamis (19/12/2019).
"Jumat (20/12/2019) dilantik, Kamis kan sudah tahu, ini terus disaring," ungkap Presiden.
Komentar Wakil Ketua KPK
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Saut Situmorang tak akan
memperdebatkan lagi rencana pembentukan Dewan Pengawas bersamaan dengan
dilantiknya 5 pimpinan baru terpilih pada akhir Desember ini.
Saut menekankan, yang terpenting anggota Dewan Pengawas KPK memiliki hati nurani dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi.
"Siapa pun mereka, katakanlah mereka mungkin punya (latar belakang)
hukum yang kuat, teori yang kuat, yang utama itu kan hati nuraninya.
Bahwa ketika Anda memulai penyelidikan Anda sudah bisa memutuskan
sebenarnya orang ini memang pantas untuk diikuti kasusnya," kata Saut di
Upnormal Coffee, Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Saut pun berharap siapapun anggota dewan pengawas yang terpilih mampu
membangun sistem pengawasan dan kontrol yang semakin baik di internal
KPK.
"Jadi sederhana kok, untuk dewan pengawas itu kalau siapa pun mereka
yang datang nanti kalau mereka menggunakan itu untuk membangun check and
balance, secara keseluruhan apa yang dilakukan KPK itu baik," kata dia.
Ia mengakui bahwa Undang-Undang KPK hasil revisi yang dibahas pemerintah
dan DPR sudah menimbulkan prasangka buruk dari berbagai pihak.
Meski demikian, ia meyakini undang-undang itu bisa dilaksanakan dengan
baik oleh 5 pimpinan baru, anggota dewan pengawas, dan jajaran KPK ke
depan.
"Undang-undang di negara kita (tujuannya) akan baik semua.
Jadi sekali lagi itu sudah niat politik hukum pemerintah, kita dukung
saja dan saya pribadi akan mengikuti seperti apa mereka bekerja," kata
Saut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah mengantongi nama-nama yang akan
menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, nama-nama
itu masih dalam proses finalisasi.
Jokowi menyebutkan, saat ini timnya sedang mengecek rekam jejak calon anggota Dewan Pengawas KPK itu.
"Proses finalisasi. Juga melihat satu per satu track record-nya seperti
apa, integritas, semua," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta,
Jumat (13/12/2019).
Jokowi menegaskan bahwa seluruh anggota Dewan Pengawas KPK harus memiliki rekam jejak baik.
Ia tidak mau salah dalam memilih orang yang akan menduduki jabatan itu.
Apalagi, masyarakat juga menaruh perhatian mengenai isu ini.
Mahfud MD : Mereka Tak Cacat Moral
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD
mengapresiasi positif nama-nama yang akan dipilih Presiden Joko Widodo
untuk menjadi Dewan Pengawas KPK.
Mahfud pun meyakini nama-nama yang telah disebutkan Presiden dan akan diumumkan besok dapat memenuhi harapan publik.
"Artinya kita akan bilang 'wow, bagus-bagus nih'. Gitu," ujar Mahfud di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Mahfud menyebut, nama-nama tersebut tidak memiliki cacat moral yang serius di mata publik sehingga tidak perlu dipermasalahkan.
Ia meminta publik melihat terlebih dahulu kinerja Dewan Pengawas KPK yang akan diisi nama-nama berintegritas tersebut.
"Pastilah besok yang diumumkan akan menjadi orang-orang yang oleh masyarakat dianggap tidak punya cacat yang serius.
Kalau cacat-cacat kecil sih namanya manusia. Pastilah," ujar Mahfud.
"Ditunggu saja besok," lanjut dia.
Saurce : Dirgantara On line. co,id
No comments