Pemko dan PT Kodel Jalin Kerjasama Bangun Hotel Berbintang di Padang
Iklim investasi di Kota Padang terus bergerak, menandakan geliat
pembangunan terus berlanjut di Ibukota Provinsi Sumatera Barat tersebut.
Kali ini investor yang masuk adalah PT Kodel.
PT yang dipimpin mantan Menakertrans Era Presiden SBY, Fahmi Idris dan
berkantor di Jakarta itu, rencananya bakal membangun perhotelan yang
dilengkapi convention hall berstandarkan internasional.
Seperti diketahui, PT Kodel sendiri bakal membangun hotel bintang 4 atau bintang 5 berlokasi di kawasan Gedung Bagindo Aziz Chan dengan kapasitas jumlah 300 kamar.
Seperti diketahui, PT Kodel sendiri bakal membangun hotel bintang 4 atau bintang 5 berlokasi di kawasan Gedung Bagindo Aziz Chan dengan kapasitas jumlah 300 kamar.
Hal itu terungkap setelah dilakukannya perjanjian kerjasama Memorandum
of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Padang dengan PT Kodel
tentang "Pemanfaatan Aset Milik Pemerintah Kota Padang.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan Wali Kota Padang Mahyeldi
dan Direktur Utama PT Kodel Fahmi Idris di Gedung Putih Rumah Dinas
Wali Kota Padang, Jumat (1/11/2019). Dalam kesempatan itu juga hadir
Sekda Kota Padang Amasrul beserta pimpinan OPD terkait di lingkup Pemko
Padang.
Wali Kota Mahyeldi dalam sambutannya mengaku bersyukur atas dijalinnya
MoU yang berisikan rencana investasi pembangunan sebuah hotel di Padang.
"Kita tentu berharap, setelah penandatanganan MoU ini semua tahapannya
akan segera berjalan, serta persiapan dan segala sesuatunya sudah mulai
dilakukan. Semoga saja prosesnya berjalan lebih cepat, karena memang
diperkirakan mulai pada 2020 nanti aktivitas-aktivitas masyarakat di
Kota Padang terjadi peningkatan. Termasuk event-event besar akan
dilangsungkan di kota ini diantaranya event nasional Pekan Nasional
Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) ke XVI pada Juni 2020,” sebut
Mahyeldi.
Mahyeldi mengulas, peningkatan kunjungan wisata memang sudah dirasakan
Kota Padang dimulai semenjak 2015 sampai 2018 dengan pendapatan yang
dihasilkan dari sektor wisata meningkat menjadi 405 persen. Begitu juga
angka kunjungan ke Padang juga meningkat 30 persen selama 2019 terhitung
sampai Oktober ini.
"Mudah-mudahan pada akhir tahun ini semuanya akan lebih meningkat lagi,
sehingga tren peningkatan itu terus terjadi di Kota Padang. Kita
bersyukur pada 2018 lalu Padang sudah dinobatkan menjadi kota potensial
kategori pariwisata Indonesia Attractiveness Award 2018 (platinum). Atau
daerah yang memiliki potensi dan peluang investasi yang peringkatnya
terbaik di Indonesia,” cetusnya.
Sementara itu Mahyeldi menambahkan, terkait lokasi hotel yang akan
dibangun nantinya dimana saat ini terdapat Kantor Dinas Pendidikan Kota
Padang, Pemko Padang akan mencarikan solusi untuk pemindahannya.
“Insya Allah pada 2020 nanti kita akan memulai pembangunan beberapa
kantor pemerintah termasuk Kantor DPRD Kota Padang di kawasan komplek
perkantoran Aie Pacah. Maka itu jika dilakukan pemindahan Kantor Dinas
Pendidikan nantinya, kita akan menjadikan opsi pemindahannya ke sana,”
tuturnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Kodel Fahmi Idris menyebutkan, PT Kodel
memang sudah lama melirik dan berniat melakukan investasi di Kota Padang
selaku daerah yang berpotensi terhadap peningkatan angka kunjungan
wisata.
PT Kodel sendiri sebutnya, merupakan induk perusahaan dari Kodel Grup
yang bergerak di berbagai bidang bisnis, seperti perminyakan, industri
bahan kimia, property, perhotelan, perdagangan, dan bisnis-bisnis
lainnya.
"Berbagai potensi ada di kota ini, dan salah satu yang paling membuat
orang suka berkunjung ke sini adalah untuk mencicipi kuliner, melihat
budaya dan pariwisata serta hal baik lainnya. Apalagi sesuai visi dari
Wali Kota Padang yaitu mengembangkan Padang sebagai kota pendidikan,
perdagangan dan pariwisata. Dan hal ini tentunya akan menarik orang
berkunjung ke sini,” ungkapnya.
Fahmi pun melanjutkan, seiring semakin pesatnya pertumbuhan investasi di
Padang menurutnya akan bisa menyerupai Kota Melaka, Malaysia yang
kunjungan wisatanya terus meningkat hingga 60 persen. Sementara 80
persen alasana kunjungan itu adalah berobat ke rumah sakit yang ada di
sana.
“Jadi ini salah satu faktor yang kita perhatikan, dan Kota Padang dari
segi budaya, sosial dan ekonomi juga tidak jauh berbeda dengan Melaka.
Maka itu hal inilah yang membuat kita membidik peluang investasi di
sini. Dan kita yakin, dengan waktu tidak begitu lama Kota Padang akan
berkembang sebagai suatu kota wisata yang maju di sektor pendidikan,
perdagangan dan pariwisata,” pungkasnya.
(tf)
No comments