• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Gerindra Akan Usut Kadernya di DPRD Paniai yang Serukan Papua Merdeka


              Gerindra Akan Usut Kadernya di DPRD Paniai yang Serukan Papua Merdeka
    Foto: Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade. Gerindra Akan Usut Kadernya di DPRD Paniai yang Serukan Papua Merdeka.
     
    SUMBARRAYA.COM - - - Partai Gerindra akan mengusut pernyataan kadernya yang menjadi Anggota DPRD Paniai, Papua, Naftali Pakopa karena menyerukan Papua harus merdeka.

    Naftali mengucapkan pernyataan itu saat berorasi dalam aksi mengecam perlakuan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Ia berorasi di depan warga yang berdemonstrasi di DPRD Paniai, Senin, 26 Agustus 2019.

    Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, pernyataan Naftali tersebut bertolak belakang dengan sikap partai yang nasionalis.
     
    "Saya belum dengar, tapi Gerindra sebagai partai nasionalis jelas, apa pun yang terjadi, sampai langit runtuh, NKRI harus tetap kita jaga," kata Andre kepada Suara.com, Kamis, 29 Agustus 2019.
     
    Andre mengatakan, Gerindra akan mengusut pernyataan Naftali terakait Papua merdeka. Naftali, lanjut Andre, bakal dimintakan klarifikasi sesuai aturan Gerindra.

    "Iya tentu ada mekanisme internal partai yang akan mengklarifikasi hal itu. Tapi saya belum pernah dengar, saya belum pernah baca," kata Andre.

    Untuk diketahui, anggota DPRD Kabupaten Paniai, Papua, menegaskan sudah saatnya bangsa dan Tanah Papua lepas dari Indonesia, merdeka sebagai negara berdaulat.

    Hal itu diungkapkan anggota DPRD Paniai, Naftali Pakopa, dalam orasi mewakili anggota DPRD saat aksi demonstrasi anti-rasisme, Senin, 26 Agustus 2019, di kantor Bupati paniai.

    Aksi itu sendiri digelar untuk mengecam tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, tanggal 16 - 17 Agustus 2019.

    "Karena Indonesia tak henti-henti dari dulu terus menghina kami orang Papua, dibilang bodoh, kotor, bau, primitif, konsumtif, dan sekarang monyet. Maka saya tegas mau bilang, kita Papua harus merdeka, lepas  dari Indonesia," kata Naftali seperti diberitakan Suarapapua.com, Rabu (28/8/2019).

    Ia menuturkan, selama ini pihaknya telah setia terhadap negara Indonesia tapi justru dihina sebagai monyet. Naftali mengakui wakil rakyat kecewa.

    "Memang saya Papua kulit hitam, berambut keriting, tapi saya manusia sejati. Kenapa saya dihina dan disamakan dengan monyet. Di Tanah Papua, nama binatang monyet itu tidak ada. Adanya itu di Ragunan, Ancol, Puncak Bogor, di Jawa sana. Keliru orang Indonesia. Mereka sendiri adalah bangsa Monyet," tegasnya lagi.

    Karenanya, Naftali menegaskan merdeka adalah harga mati bagi orang dan tanah Papua. Tidak ada pilihan lain selain itu.

    "Papua merdeka, Papua merdeka," teriak Naftali.

    Soal aksi rasisme, Naftali mengatakan anggota dewan akan membentuk panitia khusus dan membawa hasilnya ke Presiden Jokowi.

    (Source: suara.com)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa