Mahyeldi Habiskan Uang Perjalanan Dinasnya di Padang
Sumbar Raya, (Padang), - - -
Meski terbilang sering melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, bukan
berarti Walikota Padang H. Mahyeldi Ansyarullah menghabiskan uang
perjalanan dinasnya di daerah tujuan. Akan tetapi menghabiskannya di
Kota Padang.
"Kalau ke luar daerah ataupun ke luar negeri, saya tidak pernah beli oleh-oleh. Uang perjalanan dinas saya habiskan di Padang," ungkap Mahyeldi dalam suatu kesempatan belum lama ini.
Hal tersebut dilakukan Mahyeldi bukan tanpa alasan. Walikota ingin perputaran ekonomi di Padang semakin kencang. Dengan berbelanja di Padang, usaha warga terbantu.
"Kita ingin perputaran ekonomi di Padang bergerak kencang," ucapnya.
Sementara itu, sisi lain Walikota Padang menegaskan kepada seluruh ASN Pemko Padang agar mengelola keuangan daerah dengan benar, bekerja sesuai dengan aturan, menjaga integritas, menghindari pungutan liar, dan meningkatkan kedisplinan dalam bekerja. Komitmen bersama ASN merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, terutama dalam pengelolaan keuangan daerah. Begitu juga dengan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis aktual yang telah diatur oleh pemerintah pusat.
Ditambahkannya, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, mengharuskan keuangan negara dikelola secara tertib, taat aturan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
“Saat ini, kita telah memasuki bulan ke-3 (tiga) dari tahun 2017, dan pada akhir Maret ini Pemko Padang akan menyerahkan Laporan Keuangan pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2016 kepada BPK untuk di audit,” terang Mahyeldi.
Pada tahun 2014 dan 2015, laporan keuangan Pemko Padang mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan mendapatkan penghargaan Dana Rakca tahun 2016 dari Presiden RI, sehingga Pemko Padang berhak atas intensif daerah sebesar 52,7 Milyar dari Kementerian Keuangan RI.
“Mari kita maksimalkan reformasi pengelolaan keuangan Pemko Padang ini, tentunya dengan merevolusi karakter kita dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang ASN,” tutur Mahyeldi.(Charlie)
"Kalau ke luar daerah ataupun ke luar negeri, saya tidak pernah beli oleh-oleh. Uang perjalanan dinas saya habiskan di Padang," ungkap Mahyeldi dalam suatu kesempatan belum lama ini.
Hal tersebut dilakukan Mahyeldi bukan tanpa alasan. Walikota ingin perputaran ekonomi di Padang semakin kencang. Dengan berbelanja di Padang, usaha warga terbantu.
"Kita ingin perputaran ekonomi di Padang bergerak kencang," ucapnya.
Sementara itu, sisi lain Walikota Padang menegaskan kepada seluruh ASN Pemko Padang agar mengelola keuangan daerah dengan benar, bekerja sesuai dengan aturan, menjaga integritas, menghindari pungutan liar, dan meningkatkan kedisplinan dalam bekerja. Komitmen bersama ASN merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, terutama dalam pengelolaan keuangan daerah. Begitu juga dengan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis aktual yang telah diatur oleh pemerintah pusat.
Ditambahkannya, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, mengharuskan keuangan negara dikelola secara tertib, taat aturan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
“Saat ini, kita telah memasuki bulan ke-3 (tiga) dari tahun 2017, dan pada akhir Maret ini Pemko Padang akan menyerahkan Laporan Keuangan pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2016 kepada BPK untuk di audit,” terang Mahyeldi.
Pada tahun 2014 dan 2015, laporan keuangan Pemko Padang mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan mendapatkan penghargaan Dana Rakca tahun 2016 dari Presiden RI, sehingga Pemko Padang berhak atas intensif daerah sebesar 52,7 Milyar dari Kementerian Keuangan RI.
“Mari kita maksimalkan reformasi pengelolaan keuangan Pemko Padang ini, tentunya dengan merevolusi karakter kita dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang ASN,” tutur Mahyeldi.(Charlie)