Jembatan di Baringin Putus Dihantam Banjir, Pimpinan DPRD Kota Padang Langsung Tinjau Lokasi
Kejadiannya berlangsung begitu cepat, walau hujan deras yang turun tak begitu lama mengakibatkan luapan Batang Baringin.
Sumbar Raya,- - - Kejadiannya berlangsung
begitu cepat, walau hujan deras yang turun tak begitu lama mengakibatkan
luapan Batang Baringin. Dengan putusnya jembatan yang terbuat dari
slink dan papan tersebut mengakibatkan akses dari Kelurahan Baringin ke
Kelurahan Bandar Buat dipastikan tidak bisa dilalui.
Banjir juga
mengakibatkan bangunan TK serta satu unit rumah warga rusak, dengan
meluapnya sungai baringin. Beberapa rumah warga yang berada di bantaran
sungai baringin juga sempat dimasuki air sebatas dada orang dewasa.
Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra langsung meninjau
jembatan gantung putus di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan,
Padang, Sumatera Barat. Jembatan gantung itu putus akibat hantaman
banjir bandang sekira pukul 16.00 WIB, Sabtu, 11 Maret 2016.
Data dari BPBD Sumbar
diketahui, sejumlah warga Simpang Patai RW 2 Kelurahan Padang Besi dan
RT1 RW 1 Kelurahan Batung Taba diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Diperkirakan mereka berjumlah 20 Kepala Keluarga (KK). Namun, belum ada
informasi tentang kerusakan dan korban jiwa akibat luapan sungai
Beringin.
Terlihat Tim TRC dan
Pusdalops BPBD Sumbar serta petugas kepolisian sudah berada di lokasi
bencana untuk melakukan tanggap darurat bencana. Petugas bersama warga
tetap siaga. Terlebih hujan gerimis masih berlangsung hingga malam
harinya.
Wahyu Iramana Putra tiba di lokasi sekira pukul 20.00 WIB. Dilokasi, Wahyu ditemui beberapa petugas dan warga yang masih terlihat berjaga- jaga.
Wahyu mengatakan, dengan putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Baringin ke Kelurahan Bandar Buat, tentu akses jalan ini tak bisa lagi dilalui masyarakat dan yang sudah pasti akan mengganggu aktifitas masyarakat.
"Kondisi ini harus segera ditanggapi pemerintah kota. Jangan sampai dibiarkan menunggu karena tidak saja masyarakat umum yang akan terganggu aktifitas sehari - harinya, namun juga aktifitas para pelajar SD dan SMP yang ada di daerah ini juga akan terganggu apalagi dalam waktu dekat anak - anak kita akan ujian, " ujarnya.
Dari informasi warga setempat, jelas Wahyu, putusnya jembatan ini otomatis mengakibatkan masyarakat akan mengambil jalan berputar melalui Simpang Patai. Jalan ini cukup jauh sekitar 2 hingga 3 KM dan tidak ada transportasi umum melalui jalan ini.
"Kita juga berharap bagaimana nantinya pemko mencarikan solusi untuk transportasi disini agar aktifitas masyarakat dan anak - anak kita para pelajar bisa berjalan seperti biasanya jelang diperbaikinya jembatan gantung ini, " ungkapnya. (by)
Wahyu Iramana Putra tiba di lokasi sekira pukul 20.00 WIB. Dilokasi, Wahyu ditemui beberapa petugas dan warga yang masih terlihat berjaga- jaga.
Wahyu mengatakan, dengan putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Baringin ke Kelurahan Bandar Buat, tentu akses jalan ini tak bisa lagi dilalui masyarakat dan yang sudah pasti akan mengganggu aktifitas masyarakat.
"Kondisi ini harus segera ditanggapi pemerintah kota. Jangan sampai dibiarkan menunggu karena tidak saja masyarakat umum yang akan terganggu aktifitas sehari - harinya, namun juga aktifitas para pelajar SD dan SMP yang ada di daerah ini juga akan terganggu apalagi dalam waktu dekat anak - anak kita akan ujian, " ujarnya.
Dari informasi warga setempat, jelas Wahyu, putusnya jembatan ini otomatis mengakibatkan masyarakat akan mengambil jalan berputar melalui Simpang Patai. Jalan ini cukup jauh sekitar 2 hingga 3 KM dan tidak ada transportasi umum melalui jalan ini.
"Kita juga berharap bagaimana nantinya pemko mencarikan solusi untuk transportasi disini agar aktifitas masyarakat dan anak - anak kita para pelajar bisa berjalan seperti biasanya jelang diperbaikinya jembatan gantung ini, " ungkapnya. (by)