Polda Sumbar Hadir di Kampus ATI Padang, Mahasiswa Dibekali Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Sosial

SUMBAR | Suasana berbeda tampak di Kampus Politeknik ATI Padang pada Rabu (10/9/2025). Ratusan mahasiswa memenuhi aula utama kampus untuk mengikuti kuliah umum bertema “Peran Mahasiswa dalam Pencegahan Radikalisme serta Perlindungan Perempuan dan Anak”. Acara ini menghadirkan dua pejabat utama dari Polda Sumatera Barat, yakni Kabid Humas Kombes Pol. Susmelawati Rosya, S.S., M.Tr. dan Dirpamobvit Kombes Pol. Yessi Kurniati, sebagai narasumber.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari kalangan akademisi dan mahasiswa. Tidak hanya karena tema yang sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini, tetapi juga karena kehadiran langsung perwira tinggi Polri yang memberikan pencerahan tentang pentingnya menjaga persatuan dan keamanan di tengah tantangan global.

Mahasiswa Garda Terdepan Cegah Radikalisme

Dalam paparannya, Kombes Pol. Susmelawati Rosya menyampaikan pesan kuat tentang bahaya radikalisme yang dapat menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk ke lingkungan kampus.

“Mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Dengan pemahaman yang benar, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal paham radikalisme sekaligus menjadi agen perubahan yang peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak,” tegas Susmelawati di hadapan mahasiswa.

Ia menekankan bahwa era digital saat ini membuat generasi muda semakin rentan terpapar informasi menyesatkan yang disebarkan oleh kelompok tertentu untuk melemahkan persatuan bangsa. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut untuk kritis, cerdas memilah informasi, dan tidak mudah terprovokasi.

“Polri senantiasa siap bersinergi dengan dunia akademisi. Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam wawasan kebangsaan agar tidak mudah dipengaruhi ideologi yang merusak,” tambahnya.

Mahasiswa Harus Turut Menjaga Keamanan

Sejalan dengan itu, Kombes Pol. Yessi Kurniati menyampaikan materi tentang pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keamanan dan ketertiban, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.

“Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama. Mahasiswa harus mampu berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan sekitar, termasuk mendukung terciptanya kampus yang aman, tertib, dan bebas dari pengaruh negatif,” ujarnya.

Menurut Yessi, mahasiswa yang memiliki wawasan kebangsaan yang kokoh akan menjadi benteng pertahanan bangsa, baik dari ancaman fisik maupun ideologi yang dapat merugikan keutuhan NKRI.

“Dengan kesadaran itu, mahasiswa tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga mampu melindungi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya dari berbagai bentuk ancaman dan kekerasan,” tambahnya.

Polri Hadir untuk Dunia Pendidikan

Kuliah umum ini bukan hanya sekadar agenda seremonial. Kehadiran Kabid Humas dan Dirpamobvit Polda Sumbar di tengah-tengah mahasiswa merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung dunia pendidikan.

Melalui kegiatan seperti ini, Polri ingin memperkuat sinergi dengan kalangan akademisi, menanamkan nilai kebangsaan, serta memperluas wawasan generasi muda agar siap menghadapi tantangan zaman.

Para mahasiswa terlihat serius menyimak setiap materi yang disampaikan. Beberapa dari mereka bahkan aktif bertanya, terutama terkait isu penyebaran radikalisme di media sosial dan bagaimana cara mahasiswa bisa berperan nyata dalam mencegahnya.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama, mencerminkan semangat kebersamaan antara Polri dan mahasiswa. Harapannya, setelah mengikuti kuliah umum ini, mahasiswa Politeknik ATI Padang tidak hanya semakin cerdas secara intelektual, tetapi juga semakin tangguh dalam menjaga persatuan, keamanan, dan nilai-nilai kemanusiaan.

TIM