• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Nurul Fauziah Guru SMP 11 Kota Padang Nodai Pendidikan di Sumatera Barat


    SUMBARRAYA.COM, (Padang) - - -

    Indikasi pembulliyan seakan terjadi terhadap siswa, apabila siswa tersebut tidak berkonstribusi kepada gurunya. Niscaya guru tersebut tidaklah begitu peduli dan malah mengenyampingkan bagaikan mendiskriminasikannya.

     Sebutlah seorang guru bernama Nurul, ia Wali Kelas dari kelas VII F SMP 11 Padang. Dari prilakunya tersebut telah menjadi buah bibir dari siswa dan wali siswa. Salah satu perilaku yang kurang baik adalah apabila ada siswanya yang suka untuk memberi berupa hadiah materi, niscaya akan dipuji dan diajak berselvi ria bersamanya. 

    Dan sebaliknya, yang tidak memberi, maka seakan disindir dan dipamerkan yang seolah dikucilkan.

    Selama Nurul ini memegang sebagai wali kelas di SMP 11 ini banyak persoalan yang terjadi tentang mendiskriminasikan murid, banyak hal yang telah dilakukan seorang guru ini kepada siswanya yang sengaja melakukan hal yang tidak dikehendaki oleh tujuan pendidikan yakni membedakan diantara siswanya didalam suatu ruangan. 

    Salah seorang wali murid menyampaikan pada media ini disebut saja namanya Bunga, bahwa anak saya pada suatu ketika menangis pulang dari sekolah, dia mengatakan dianya tidak diikutkan foto bersama dan foto selfi bersama ibuk Nurul di halaman sekolah karena saya tidak menyumbang hari guru nasional, sumbangan hari guru tersebut untuk guru ini semata bukan untuk sekolah, bagi yang tidak menyumbang tidak boleh ikut untuk bergembira berfoto bersamanya, kasihan bagi anak anak yang kurang mampu, bagai mana cara menurutkan kehendak guru ini, disamping itu iuran wajib yang diterapkan pada lokal pada kelas VII tersebut pengembalian pada siswa tidak menurut semestinya, sehingga banyak orang tua dan siswa yang komplain disaat penerimaan tabung itu.

    Disisi lain guru ini menerima pembelian tas bagus dengan harga yang cukup lumayan mahal yang dananya melalui sumbangan komite dari pengurusnya, hal ini sengaja diminta oleh seorang guru ini melalui pengurus, pada hal uang komite tersebut bukanlah bertujuan untuk sumbangan guru, malah utuk membantu majunya pendidikan pada sekolah ini, ujar salah seorang Wali Murid yang merasa kekurangan untuk hal ini.

    Sementara tingkah laku dari seorang guru ini sudah diketahui Kepala Sekolah tetapi kepala sekolah tersebut tidak memberi teguran terhadap gurunya  membuat dunia  pendidikan hancur, kita tidak mengetahui persis apakah dalam persoalan ini dalam kontek kerja sama.

    Ketika hal ini di minta tanggapan dari Sekretaris LSM KPK RI, Syoferman Syofyan  mengatakan dengan tegas bahwa SMP 11 Kota Padang ini sudah terlalu banyak meminta uang terhadap orang tua murid seperti uang komite, iuran per lokal, komite per lokal, uang perpisahan sampai berjumlah 150 per siswa kelas X yang dilaksanakan di gedung, kalau orang tua murid mampu untuk biaya tidak apa - apa tetapi bagaimana dengan orang tua siswa yang tidak mampu tentu menjadi  persoalan, namun anjuran dari kepala sekolah melalui guru kelas ini kewajiban yang harus dibayar tambahnya. 

    " Dan hal ini telah menodai dunia pendidikan di Sumatera Barat", Kami dari LSM KPK RI akan mengadakan audiensi dengan Dinas Pendidikan Kota Padang, ucapnya mengakhiri.

    Bagaimana ending berita ini ikuti edisi mendatang,

    Tim.**

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa