• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Gaji PNS akan Dipotong 2,5 Persen untuk Iuran Tapera, Pengamat Politik: Aneh, Orang Nabung tapi Dipaksa


    Ahli Politik Adi Prayitno mengatakan bahwa Tapera ini nantinya akan menjadi beban, dan Tapera ini akan ditunda bukan dibatalkan.

    SUMBARRAYA.COM, - - - 

    Gaji PNS setiap golongan akan dipotong untuk iuran Tapera.

    Tidak hanya gaji PNS saja yang dipotong tapi karyawan swasta, buruh dan pegawai yang mendapatkan penghasilan lainnya juga akan dipotong dengan besaran yang sama untuk iuran Tapera ini sebesar 2,5 persen.

    Meski demikian pemotongan gaji PNS dan para pegawai lainnya pun membuat wacana pemberlakuan Tapera ini menuai kontroversi.

    Kontroversi iuran Tapera ini membuat kaget beberapa pihak khususnya pemerintah.

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak menyangka bahwa masyarakat akan semarah ini atas program Tapera yang sudah disiapkan pemerintah.

    Ia mengaku saat ini pemerintah sudah mengucurkan uang sebesar Rp105 triliun dari APBN untuk subsidi perumahan tapera ini.

    Namun Basuki mengatakan bahwa program Tapera ini tidak perlu cepat-cepat untuk direalisasikan.

    Ia pun mengaku legowo jika program ini diundur hingga 2027 mendatang dan menunggu masyarakat siap.

    Menanggapi banyaknya kontroversi mengenai iuran Tapera ini salah satu ahli politik Adi Prayitno pun ikut menanggapi hal ini.

    Menurutnya kebijakan pemerintah yang masa jabatannya akan segera berakhir ada hubungannya dengan pengambilan kebijakan yang kontroversi.

    “Sebenarnya ini banyak kebijakan-kebijakan yang kontroversi, dan tak merakyat ini adalah tingkat kepercayaan diri Presiden Jokowi karena selanjutnya adalah sosok yang pasti meneruskan programnya,” ujar Adi dikutip dari YouTube Metro TV pada Minggu, 9 Juni 2024.

    Adi Prayitno mengatakan bahwa Tapera ini nantinya akan menjadi beban, dan Tapera ini akan ditunda bukan dibatalkan.

    Ia juga menyebut iuran Tapera ini aneh karena menyuruh para pegawai nabung tapi dipaksa.

    “Bagi saya aneh dalam arti, ini orang nabung tapi dipaksa, ini menurut saya tidak aple to aple,” ujar Adi.

    Ia juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia merasa tidak nyaman dengan tabungan yang tidak ada jaminannya untuk diambil.

    Salah satu alasan tidak nyamannya masyarakat itu adalah banyaknya kasus korupsi dari tabungan yang dipotong dari gaji mereka seperti jiwasraya, ASABRI, Taspen dan lain sebagainya.

    Ia juga menyebut bahwa persoalan ini membuat Tapera ini lebih baik dibatalkan jangan hanya ditunda.

    Sumber: Ayobandung.com

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa