Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang di Pilkada DKI Jakarta, Saran Usung Risma atau Djarot
Kasus penistaan agama yang pernah menimpanya, dinilai sebagai ganjalan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
SUMBARRAYA.COM, - - -
Kasus penistaan agama yang pernah menimpanya, dinilai sebagai ganjalan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di pemilihan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai meski Ahok sudah menjalani hukuman dan menjadi warga binaan selama satu tahun delapan bulan, akan sulit bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu maju kembali di Pilkada DKI.
Ujang menjelaskan dalam politik akan mencari jalannya sendiri dan tidak menutup kemungkinan permasalahan Ahok sebelumnya akan diungkit kembali dan menjadi bahan konsumsi lawan.
Di sisi lain, kasus penistaan agama telah melekat bagi masyarakat DKI Jakarta. Apalagi, tingkat religiusitas masyarakat Jakarta tinggi.
"Jadi sulit dan berat kalau Ahok diusung maju ya, kemungkinan besar akan tumbang karena bagaimanapun, religiusitas masyarakat Betawi itu tinggi," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat (17/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Mereka akan mencari sosok figur yang bisa bagus agamanya, taat agamanya. Yang menistakan agama pasti sulit untuk bisa menang di DKI," sambung Ujang.
Lebih lanjut Ujang menilai PDI-P pastinya memikirkan kans Ahok maju di Pilkada DKI.
Walaupun elektabilitas Ahok mumpuni, namun kemungkinan kasus penistaan agama akan diungkit dan menjadi senjata lawan politik.
Ujang menilai figur yang cocok untuk diusung PDI-P di Pilkada DKI Jakarta yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat atau Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kedua kader PDI-P itu, sambung Ujang, tidak punya latar belakang kasus pidana dan sudah dikenal oleh publik.
"Kalau Ahok enggak bakal diusung (PDI-P) karena diusung pasti keok. Pasti kalah," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
"Kalau Djarot dan Risma mungkin (diusung), karena tidak ada jejak kasus pidana. Mereka masih bagus, tidak ada masalah. Seandainya dijual, seandainya dijalankan pun di DKI ya oke, bagus. Walaupun nanti harus dilihat potensi menangnya seperti apa," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengungkapkan enam dari delapan nama kader PDI-P yang potensial diusung pada Pilkada DKI 2024.
Enam nama tersebut di antaranya adalah dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Sisanya, ada mantan Wali Kota Semarang sekaligus Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Sumber: Kompas.tv
No comments