Gaya Menyerang Mahfud di Debat Cawapres Bak Oposisi Jokowi
Sejumlah pengamat politik menilai cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tampil lebih baik dan tertata dalam debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu malam (21/1).
SUMBARRAYA.COM, - - -
Sejumlah pengamat politik menilai cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tampil lebih baik dan tertata dalam debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu malam (21/1).
Mahfud pun dianggap kian berani mengkritisi keadaan janggal yang ada di Indonesia saat ini.
Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menganggap cawapres nomor urut 3 Mahfud MD seperti oposisi pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal Mahfud juga bagian dari kabinet, yakni Menko Polhukam.
"Selaku Menkopolhukam, Mahfud MD justru secara vulgar memainkan sikap dan narasi oposisi, dengan mengkritik keras sejumlah kebijakan dan pendekatan pemerintahan Jokowi," kata Khoirul saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu malam (21/1).
Tema debat semalam seputar pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Mahfud kerap kali berangkat dari sisi hukum. Misalnya ketika dia menyebutkan ada mafia tambang. Mahfud juga mengatakan ada aparat dan pejabat yang berada di balik tambang.
Khoirul juga menyoroti ketika Mahfud bicara tentang kejanggalan subsidi pupuk, food estate, petani dan peternak yang tidak berdaulat hingga impor pangan.
"Sikap kritis Mahfud ini tampaknya menjadi cermin dari kian mengerasnya sikap politik PDIP kepada pemerintahan Jokowi saat ini," kata Khoirul.
Terpisah, Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa berpendapat Mahfud tampil lebih tertata. Hal itu terlihat dari penampilan Mahfud yang langsung menyasar isu-isu prioritas.
Dia membandingkan dengan performa Mahfud di debat sebelumnya. Kala itu, Mahfud menghabiskan waktu pernyataan pamungkas dengan hanya mengenalkan 21 program prioritas yang rumit dicerna.
"Di debat ini dia langsung dengan concern subsidi pupuk petani yang meningkat di saat jumlah petani semakin dikit. Lalu dia singgung polusi dan kerusakan lingkungan," kata Ardha saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (21/1).
Dosen politik Universitas Andalas Asrinaldi juga mengatakan Mahfud tampil lugas dalam isu-isu lingkungan di debat capres. Dia juga menyoroti cara Mahfud menepis jebakan-jebakan calon lainnya.
Asrinaldi mencontohkan saat Mahfud menghentikan perdebatan karena Gibran menggunakan istilah greenflation.
Gibran sempat bertanya kepada Mahfud tentang bagaimana menangani greenflation. Mahfud lalu meminta penjelasan atau definisi dari greenflation. Jawabannya pun dianggap Gibran tidak memuaskan.
Setelah itu Mahfud menyatakan tidak seharusnya forum debat dipakai hanya untuk pertanyaan yang receh.
"Itu strategi Mahfud sehingga bisa mengalihkan kepada aspek yang lain," ujar Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (21/1).
Asrinaldi juga melihat gaya komunikasi politik Mahfud dalam Debat Cawapres. Misalnya, dengan tampil mengenakan kemeja ala pecinta alam.
Dia menilai busana itu sengaja ditampilkan untuk menunjukkan keberpihakan. Menurut Asrinaldi, Mahfud ingin tampil sebagai kandidat yang dicitrakan pro terhadap lingkungan.
"Kemeja itu simbolisasi isu tema debat hari ini. Kan temanya tentang lingkungan, agraria, dan sebagainya. Mahfud ingin menggunakan simbol untuk itu," ucap Asrinaldi.
Sumber: CNN Indonesia
No comments