• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Memanas? Usai Sebut Soekarno Pemimpin Gagal, Budiman Sudjatmiko Akan Sambangi Helmi Felis

     


    SUMBARRAYA.COM, - - - 

    Mantan aktivis ‘98’ sekaligus politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dengan tegas akan mendatangi pegiat media sosial, Helmi Felis. 

    Hal itu lantaran salah satu cuitan Helmi yang mengatakan Soekarno adalah pemimpin yang gagal.

    Pernyataan itu disampaikan Helmi melalui akun Twitternya @Helmi_Felis pada Sabtu 5 Februari 2022. Saat ini, akun Helmi di-private.

    “Banyak orang mengagumi Soekarno, saya tidak,” ujar Helmi yang menegaskan Soekarno bukan siapa-siapa di matanya.

    Bahkan, menurut Helmi, Soekarno dinilai menjadi sosok yang membuat Indonesia gagal bersatu, bahkan tercerai-berai.

    “Soekarno bagiku salah satu pemimpin yang gagal membuat Indonesia bersatu, bahkan cenderung tercerai berai,” katanya.

    Menurut Helmi, Soekarno tidak lebih dari seorang orator ulung, sementara sisanya bukanlah sesuatu yang dapat dinilai.

    “Ada banyak orang kagumi beliau. Bagiku beliau hanya orator ulung, tidak lebih,” tegasnya.

    Merespon pernyataan itu, Budiman yang juga dikenal sebagai ‘penikmat sejarah’ nampak gemas. 

    Budiman bahkan ingin bertemu dengan Helmi untuk mengetahui pola pikirnya.

    “Saya ingin ketemu @helmifelis (dan saya yakin bisa ketemu). Saya ingin jumpa orang yang cara berpikirnya lebih terbelakang dr saya saat usia saya kurang dari 7 tahun (saat itu nama Soekarno kukira nama adiknya kakekku),” ujar Budiman melalui akun Twitternya pada Minggu 6 Februari 2022.

    Budiman menceritakan, setelah mengetahui siapa sosok Soekarno, ia tidak segan menentang setiap guru di sekolahnya yang menjelek-jelekkan nama Soekarno.

    “Dan setelah saya tahu Soekarno, saya saat itu melawan bahkan guru2 yg memburuk2an namanya,” ujarnya.

    Meskipun Budiman tahu, resiko karena membela Soekarno adalah dicap sebagai anti Orde Baru yang dibungkus dengan narasi anti pembangunan.

    “Resikonya? Saya dicap anti Orde Baru, anti pembangunan,” sambungnya.

    Maksud Budiman hendak bertemu dengan Helmi, tuturnya, tidak lain hendak melihat bagaimana pola pikir Helmi yang tidak mengetahui sosok Soekarno, sekaligus mengenang masa kecilnya sebelum usia 7 tahun.

    “Nah saya jd ingin mengenang bgm cara berpikir orang yg tak tahu Soekarno u/ mengenang diriku sebelum usia 7 thn,” tutur pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu. 

    (terkini)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa