Babe Aldo Ajak Tolak Pemaksaan Vaksin, Muannas Alaidid: Mesti Ditindak, Jangan Merasa Kebal Hukum
SUMBARRAYA.COM, - - -
Pegiat Media Sosial, Ali Ridlo Assegaf atau akrab disapa Babe Aldo menolak pemaksaan vaksin Covid-19, khususnya kepada anak-anak.
Babe Aldo mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia berhak menolak pemaksaan vaksin Covid-19.
Bahkan, Babe Aldo menyebut tingkat kesembuhan anak-anak yang tertular Covid-19 lebih dari 99 persen.
Oleh karena itu, dia menegaskan kepada Kemenkes untuk tidak ada pemaksaan vaksin Covid-19 kepada anak-anak.
Pernyataan Babe Aldo itu menuai beragam komentar dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH), Muannas Alaidid.
Menurut Muannas Alaidid, Babe Aldo harus ditindak tegas dan tidak merasa kebal hukum.
Hal itu diungkapkan oleh Muannas Alaidid melalui cuitan di akun Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 14 Januari 2022.
"Kurang piknik Aldo ini, mesti ditindak jgn merasa kebal hukum," tulis Muannas Alaidid.
Founder Indonesian Cyber itu menilai pernyataan Babe Aldo bukanlah merupakan sebuah kritik, melainkan berita bohong.
Menurutnya, kasus Babe Aldo yang menolak pemaksaan vaksin Covid-19 merupakan kasus kedua setelah Dokter Louis Owien yang menyebut Covid-19 tidak ada untuk menghasut masyarakat awam.
"Apa yg disampaikan dia bkn kritik tapi berita bohong, ini kasus Ke-2 stlh dulu dg dokter lois dlm kontennya hasut awam jg Sebut C19 tdk ada," ujarnya.
Sebelumnya, Babe Aldo mengatakan Kemenkes merupakan sarang mafia yang tidak berani bertemu dengan rakyat.
Dia juga mengajak masyarakat untuk menolak pemaksaan vaksin Covid-19.
Bahkan, dia menyarankan anak-anak yang diancam tidak boleh sekolah karena tidak ingin divaksin agar orang tua memberhentikan anaknya.
Pernyataan Babe Aldo itu beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @Lady_Zebo pada Kamis, 13 Januari 2022.
"Dan itu tidak boleh ada pemaksaan vaksin. Itu yang kita kejar," kata Babe Aldo.
(Seputartangsel)
No comments