Prabowo Hubungi Menhan Jepang, Bahas Laut Cina Selatan hingga Covid-19

Prabowo Hubungi Menhan Jepang, Bahas Laut Cina Selatan hingga Covid-19.

SUMBARRAYA.COM, - -  -

 Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diketahui melakukan perbincangan dengan Menhan Jepang Nobuo Kishi. Komunikasi dilakukan Prabowo dan Kishi pada tanggal 2 November 2020, melalui video teleconference.

Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang, ada beberapa poin yang dibahas oleh kedua belah pihak. Hal pertama, Prabowo mengucapkan selamat atas pengangkatan Kishi sebagai Menhan Jepang yang baru.

"Menteri Prabowo mengucapkan selamat kepada Menteri Kishi atas pengangkatannya sebagai Menteri Pertahanan. Menteri Kishi mengungkapkan apresiasinya," tulis Kemhan Jepang dilihat, Rabu, 4 November 2020.

Tidak hanya saling berucap selamat, keduanya juga bertukar pandangan terkait masalah keamanan regional. Salah satu yang ikut dibahas adalah kondisi terkini Laut China Timur dan Laut China Selatan, sehubungan dengan peristiwa terkini yang terjadi di dua wilayah itu.

"Menegaskan kembali pentingnya tatanan maritim yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum," tulisnya.

Kishi menyatakan bahwa Jepang menentang setiap upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksaan atau kegiatan apa pun yang meningkatkan ketegangan. Keduanya, juga bertukar pandangan tentang kerja sama dan pertukaran pertahanan bilateral, termasuk memperlancar diskusi tentang kerja sama alutsista dan teknologi.

Kishi dan Prabowo pun bersepakat untuk mempromosikan kerja sama pertahanan dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit menular. Termasuk di dalamnya saking berbagi keahlian serta pembelajaran selama penanganan dampak pandemi Covid-19.

"Dalam konteks ini, kedua menteri juga ikut serta, setuju dalam memelihara komunikasi yang erat antara otoritas pertahanan masing-masing, termasuk pertemuan "2 + 2" pada waktu yang sedini mungkin, dan secara proaktif mempromosikan kerja sama pertahanan dan pertukaran untuk menegakkan dan memperkuat Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka," tuturnya.

Sumber: Okezone