• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Jubir Juduf Kala Sentil Penyesatan Buzzer soal Chaplin Danai Rizieq


     


    Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Paus Fransiskus di Vatikan Foto: Dok. Tim Media JK.

    SUMBARRAYA.COM,  - - - 

    Juru bicara Jusuf Kalla (JK), Husein Abdullah, angkat bicara merespons tulisan pengamat sosial politik Rudi S. Kamri yang berjudul 'Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan'.

     Uceng--sapaan akrab Husein--menilai bila sosok Chaplin benar diasosiasikan sebagai JK karena memiliki kesamaan bentuk kumis, maka tulisan itu merupakan sebuah tuduhan yang membabi buta, serta tanpa fakta dan data yang jelas. 

    Menurutnya, tulisan itu justru menciptakan kegaduhan, penyesatan, serta merusak hubungan sosial dan budaya saling menghargai yangmengakar di Indonesia selama ini.  

    "Kalau itu [tulisan] ditujukan kepada Pak JK, maka tulisan tersebut merupakan sebuah tuduhan membabi buta, tanpa fakta dan data yang jelas. Tepatnya cocoklogi," kata Uceng, dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu, 22 November 2020.

     Ia menegaskan JK tidak terkait sama sekali dengan kepulangan Rizieq ke Indonesia pada Selasa, 10 November 2020 silam. Menurut Uceng, Wakil Presiden ke-10 RI itu tidak pernah berkomunikasi ataupun mendanai kepulangan Rizieq. 

    Uceng pun menilai, Rudi telah membangun sebuah kebohongan baru yang berdasarkan pada kebohongan terkait JK-Rizieq yang pernah disampaikan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. 

    Padahal, Uceng menyebut, Ferdinand belum mampu membuktikan kesahihan dugaannya tersebut. "Sebagaimana opini yang sedang dibangun para buzzer sejak kepulangan HRS. Tuduhan yang bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean pada akun Twiter-nya yang sebelumnya dalam suatu dialog di TV One dengan saya Ferdinand tidak mampu membuktikan kebenaran cuitan itu," ujar Uceng. 

    Uceng menegaskan JK bertolak menuju Vatikan dan Mekkah pada 20 hingga 25 Oktober 2020 lalu untuk menemui Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity yang digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb. 

    Setelah itu, JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta, antara Wakil Ketua Dewan Mesjid Indonesia Komjen (Purn) Syafruddin dengan Deputi Eksekutif Liga Dunia Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar. JK kemudian memanfaatkan waktu untuk melaksanakan ibadah umrah di Mekkah dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat setelah itu. 

    "Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," katanya. 

    Uceng mengingatkan para pengguna media sosial yang bertindak sebagai buzzer tidak mengotori rangkaian perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. 

    "Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," tutur Uceng. 

    JK sejak jauh hari dituding terkait dengan kepulangan Rizieq dari Arab Saudi untuk membantu memuluskan jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024. Isu tersebut dibantah pihak Jusuf Kalla yang menganggap tuduhan itu sebatas ilmu 'cocokologi'. 

    Dugaan hal itu pertama mencuat dari Ferdinand di akun Twitter @FerdinandHaean3. Dalam cuitannya, Ferdinand menggunakan tiga istilah untuk menyamarkan nama tokoh yakni Caplin, Presiden, dan Si Asu Pemilik Bus Edan. 

    Awalnya, dia mengakui kehebatan tokoh Caplin yang membawa uang sekoper untuk membereskan semua urusan di Arab Saudi. Menurut Ferdinand, langkah itu dilakukan Caplin untuk melancarkan agenda politik pada 2022 dan 2024. 

    "Hebat jg si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sdh dipanasi lebih awal," cuit Ferdinand pada Rabu, 4 November 2020 sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com. 

    Sejumlah pengguna media Twitter pun riuh menanggapi cuitan Ferdinand tersebut dan mulai mencocokkan istilah-istilah pengganti tersebut dengan nama sejumlah tokoh nasional. Salah satunya, akun @BapakePaki, yang mempertanyakan apakah istilah yang digunakan Ferdinand itu merujuk ke JK dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

     "Chaplin=JK Bus edan=Anis ??? Gitu kahh?" cuit akun @BapakePaki menjawab cuitan Ferdinand Rabu, 4 November 2020. Uceng langsung membantah ketika itu. Menurutnya, hal itu hanya dilakukan orang yang suka mencocok-cocokan informasi meski sebenarnya tidak berkaitan satu sama lain atau "cocokologi". 

    "Ini kan kadang-kadang dengar ini itu terus Tweet bikin cocokologi, kemudian dengan segala retorika, berlindung menggunakan kata pengganti segala macam," kata Husein saat bicara di TV One, Rabu, 11 November 2020 

    (*)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa