• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Penyidik KPK Diduga Orang Asing yang Berbahaya, Sempat Digeledah dan Dites Urine di PTIK


    SUMBARRAYA.COM, (Jakarta), - - -
    Ada cerita menarik yang terjadi di saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah sibuk melakukan operasi senyap terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan ada Rabu malam (8/1).

    Sejak awal memang diduga kuat ada keterlibatan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto dalam upaya pemberian suap senilai Rp400 juta. Hal itu lantaran dua orang dekat Hasto di partai ikut dicokok oleh penyelidik KPK.

    Beredar informasi Hasto tengah berada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Maka, penyelidik komisi antirasuah bergerak menuju ke sana. Saat berada di sana, penyelidik KPK justru digeledah dan sampai harus menjalani tes urine lantaran diduga merupakan orang asing yang membahayakan.

    Plt juru bicara KPK, Ali Fikri, membenarkan penyelidik komisi antirasuah pada Rabu kemarin memang tengah berada di masjid PTIK untuk menunaikan salat. Namun, ia tak menjelaskan mengapa penyelidik harus menunaikan salat di sana.

    "Di situ, tim KPK ditahan sampai pagi. Dites urine dan sebagainya," kata Ali ketika memberikan keterangan pers pada Kamis malam (9/1) di gedung Merah Putih.

    Lalu, benarkah Hasto berada di PTIK saat OTT terhadap komisioner KPU terjadi?

    1. Penyelidik baru dilepas oleh pihak kepolisian usai menemukan identitas sebagai pegawai KPK

    Pertanyaan mengenai penyelidikan KPK yang sempat digeledah oleh personel Polri turut ditanyakan oleh media semalam.

    Plt juru bicara bidang penindakan, Ali Fikri menjelaskan penyelidik KPK baru dilepas oleh personel Polri usai ditemukan identitas resmi yang menunjukkan mereka bekerja untuk institusi antirasuah.

    "Dicari identitasnya betul (sampai dapat), kemudian diproses. Di sana sempat ditanya-tanya kemudian seperti yang saudara sampaikan tadi, dilakukan tes urine dan lain-lain," kata Ali.

    Ia tak menampik memang sempat ada kesalahpahaman antara petugas KPK dengan personel kepolisian. Setelah disampaikan mereka petugas KPK, maka baru dilepas oleh personel Polri.

    2. Pimpinan KPK menampik kehadiran penyelidik untuk melakukan OTT terhadap Hasto

    Sementara, di forum yang sama, pimpinan KPK, Lili Pintauli Siregar menjelaskan hal senada. Ia mengatakan peristiwa yang terjadi di PTIK hanya kesalahpahaman belaka.

    "Soal PTIK itu memang tidak diketahui oleh teman-teman (kepolisian). Bahwa ada petugas KPK di sana, karena kebetulan di sana ada acara," kata Lili semalam.

    Ia pun menampik kehadiran penyelidik KPK lantaran hendak menangkap Hasto. "Bukan karena satu atau dua hal," tutur dia lagi.

    3. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah sempat menyambangi PTIK
     
    Sementara, ketika dikonfirmasi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah dengan singkat ia sempat berada di PTIK.

    "Tidak (ke PTIK)," kata Hasto kemarin di Kemayoran.

    Ia pun membantah coba bersembunyi di sana. Di sisi lain, ia mengakui ada petugas KPK yang hendak menyegel dan menggeledah di kantor DPP PDIP di Jakarta Pusat pada Kamis kemarin. Namun, tidak diizinkan karena penyidik belum mengantongi surat izin dari Dewan Pengawas. Padahal, untuk melakukan penyegelan tidak dibutuhkan izin tersebut.

    Tempat yang hendak disegel oleh penyidik KPK diduga adalah ruang kerja Hasto. Apabila tidak disegel, maka bisa saja barang bukti yang tengah dicari oleh penyidik hilang.

    OTT terhadap komisioner KPU merupakan kejutan di awal tahun 2020. Ini menjadi operasi senyap kedua yang digelar tahun ini. Publik sempat mengira KPK di bawah kepemimpinan Komjen (Pol) Firli Bahuri tidak akan menggelar lagi OTT, lantaran dianggap membuat gaduh dan tak efektif memberantas korupsi.


     # Wik | IDN/mond

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa