Peringatan Hari Anak Nasional 2019 Wali Kota Mahyeldi Video Conference Bersama Menkes
SUMBARRAYA,COM, (Padang) - - -
Pada rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019, Wali
Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah ikut secara 'live' menerima 'video
conference' dari Menteri Kesehatan (Menkes), Nila Moeloek yang tengah
berada di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Selain
Menkes, juga diikuti Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Video conference itu pun dilakukan Wali Kota Mahyeldi di Pesantren
Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II, Aie Pacah Kota Padang, Minggu pagi
(8/9/2019). Juga hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan (DKK)
Padang Ferimulyani, Kakan Kemenag Padang Marjanis, pengelola Pondok
Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II, Ketua TP-PKK Kota Padang
Ny. Harneli serta sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang dan
unsur terkait lainnya.
Sebagaimana diketahui, selain Kota Padang, 3 daerah lainnya juga
melakukan hal serupa yang juga dipimpin kepala daerah masing-masing.
Diantaranya pada Pondok Pesantren Modern Al Amanah, Kabupaten Sidoarjo,
Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya Rusunawa Rempoa, Jakarta Selatan,
Provinsi DKI Jakarta serta Rusunawa Cingised Kota Bandung, Provinsi Jawa
Barat.
Dalam video conference tersebut, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan
beberapa hal. Sekaitan peringatan HAN 2019 di Kota Padang, Pemko Padang
melalui Puskesmas Air Dingin telah menggelar beberapa kegiatan yang
dipusatkan di kawasan Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II.
Antara lain, seperti pemberian inovasi dengan melakukan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala, pemberian tablet tambah darah bagi
santri putri disertai sosialisasi dan pembentukan Pos Kesehatan
Pesantren (Poskentren). Selain itu juga diikuti pemeriksaan kesehatan
tempat-tempat umum seperti toilet, tempat pengolahan makanan dan kantin
sekolah. Kemudian pemeriksaan jentik nyamuk dan kegiatan kehamkaan
setiap hari Jumat yang salah satunya diisi dengan penyuluhan kesehatan.
"Dalam peringatan HAN 2019 di Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka
II ini, juga digelar kegiatan olahraga bersama yang diikuti 380 orang
terdiri dari para santri, pendidik, dan lintas sektor dengan instruktur
senam dari DKK Padang. Selain itu juga ada seminar, edukasi games dan
lainnya," sebutnya.
Mahyeldi memaparkan, beberapa pesan disampaikan Menteri Kesehatan kepada
pihak terkait seperti memperhatikan kesehatan anak-anak dimana saja
berada.
"Jadi, bagaimana lingkungan yang dihadirkan bagi mereka adalah
lingkungan yang sehat. Itu makanya sampah tidak boleh ada yang
berserakan, lingkungan harus bersih dan air juga harus bersih. Di
samping itu juga, di asrama atau di komplek-komplek dan di
pesantren-pesantren juga harus ada kegiatan olahraganya, makanannya juga
diperhatikan sesuai menu kesehatan," tukuknya.
Menurut wali kota peraih anugerah penghargaan Sahabat Ramah Anak 2019
itu, alasan semua itu dilakukan tentunya mengingat Indonesia yang akan
memasuki 'bonus demografi'. Apalagi seperti diungkapkan Presiden RI,
bahwa pada 2040-an Indonesia akan menjadi salah satu dari empat negara
besar di dunia.
"Maka itu, siapa yang akan menentukan nantinya tentu adalah anak-anak
dan generasi saat ini. Merekalah yang akan jadi pemimpin pada waktu itu,
dan itulah makanya Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR dan seluruh
kementerian memberikan perhatian serius kepada generasi muda atau kaum
milenial melalui momentum peringatan hari anak nasional. Dimana hal itu
dipesankan kepada kepala daerah, pengelola pesantren, sekolah dan
seluruh rakyat di negara ini," jelas Mahyeldi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek terlihat menyapa semua
peserta video conference yang dilangsungkan di masjid kawasan Pesantren
Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka itu. Dalam sambutannya menteri pun
menyampaikan apresiasi pemerintah daerah dan jajaran yang telah
berkontribusi dalam peringatan HAN 2019 yang jatuh setiap 23 Juli.
"Peringatan HAN merupakan bentuk kepedulian bangsa Indonesia terhadap
pemenuhan hak dan perlindungan anak, sehingga anak-anak Indonesia dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal," jelas Menteri Nila.
Pada peringatan HAN tahun ini kata menteri, yaitu mengangkat tema
menguatkan peran keluarga dalam perlindungan anak. Sehingga rangkaian
kegiatan yang dilakukan melibatkan anak-anak dan orang tua/wali di
rumah susun atau pesantren. Alasan kenapa memilih di rumah susun atau di
pesantren jelasnya, karena rumah susun saat ini telah berkembang
menjadi tren hunian terutama di perkotaan sebagai solusi tepat tinggal
yang layak dalam keterbatasan lahan.
"Begitu juga dengan budaya menyekolahkan anak di pesantren sebagai
alternatif pendidikan, keduanya menciptakan kebutuhan anak keterampilan
mendidik anak melalui pendekatan yang berbeda," jelas Nila.
Lebih lanjut terangnya lagi, setiap rumah susun atau pondok pesantren
yang terlibat dalam acara ini ternyata memiliki banyak terobosan yang
apada akhirnya pelaksanaannya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kesehatan para penghuninya.
"Harapan kita tentu, melalui rangkaian acara peringatan HAN 2019 ini,
menjadi salah satu bentuk pembinaan keluarga yang mengembalikan fungsi
tempat tinggal dan keluarga sebagai cikal bakal lahirnya generasi
penerus yang sehat, cerdas dan berbudi luhur."
Untuk itu, mari kita jadikan HAN 2019 ini menjadi momentum pengingat
keluarga baik keluarga inti maupun keluarga pengganti untuk terus
mewujudkan pengasuhan yang baik dan mengacu pada pemenuhan hak dan
perlindungan anak sehingga anak dapat mencapai potensi terbaiknya,"
tutup Menteri mengakhiri video conference.
(th)
No comments