Bisa Jadi Ancaman, Jokowi Perlu Ukur Loyalitas Ketum Golkar
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
SUMBARRAYA.COM - - - Diantara calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang paling penting
untuk diukur adalah loyalitasnya terhadap pemerintahan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) periode kedua.
“Saya percaya, Pak Jokowi akan mengukur loyalitas antara Bamsoet dan Airlangga, untuk pemerintahan mendatang,” ujar Andri Gunawan, Direktur Bidang Kajian Ekonomi Lembaga Kajian Pemilu Indonesia.
Sebab, terang Andri, selama lima tahun kedepan akan banyak tantangan berat bagi Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin terkait pengaruh perang dagang antara Amerikas Serikat vs China.
“Dampaknya pada keadaan ekonomi global, tentu juga berdampak pada perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Menurut Andri dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu, 31 Juli 2019, yang harus dipikirkan adalah kemungkinan terburuk terjadinya krisis ekonomi global yang bisa menyebabkan krisis ekonomi di Indonesia.
Sehingga, lanjut Andri, program pembangunan ekonomi pemerintahan Joko Widodo memerlukan dukungan politik yang kuat dari Golkar.
Dari jejak digital yang kami pelajari, sambungnya, dari calon ketua umum Golkar , Airlangga lebih memiliki loyalitas kepada Jokowi.
“Pemerintahan ke depan, harus terhindar dari kebisingan politik,” kata Andri.
Bisa jadi, jika Indonesia mengalami perlambatan ekonomi dan berdampak pada krisis politik maka sangat mungkin bila Golkar dipimpin ketua umum yang tidak loyal, bisa mengoyang pemerintahan Jokowi -Maruf Amin, ujarnya.
Andri mengingatkan, Jokowi harus berhitung benar soal ketua umum Golkar mendatang. Bila yang terpilih tidak loyal akan menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintahan Joko Widodo -Maruf Amin.
(Source: rmol.id)
“Saya percaya, Pak Jokowi akan mengukur loyalitas antara Bamsoet dan Airlangga, untuk pemerintahan mendatang,” ujar Andri Gunawan, Direktur Bidang Kajian Ekonomi Lembaga Kajian Pemilu Indonesia.
Sebab, terang Andri, selama lima tahun kedepan akan banyak tantangan berat bagi Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin terkait pengaruh perang dagang antara Amerikas Serikat vs China.
“Dampaknya pada keadaan ekonomi global, tentu juga berdampak pada perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Menurut Andri dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu, 31 Juli 2019, yang harus dipikirkan adalah kemungkinan terburuk terjadinya krisis ekonomi global yang bisa menyebabkan krisis ekonomi di Indonesia.
Sehingga, lanjut Andri, program pembangunan ekonomi pemerintahan Joko Widodo memerlukan dukungan politik yang kuat dari Golkar.
Dari jejak digital yang kami pelajari, sambungnya, dari calon ketua umum Golkar , Airlangga lebih memiliki loyalitas kepada Jokowi.
“Pemerintahan ke depan, harus terhindar dari kebisingan politik,” kata Andri.
Bisa jadi, jika Indonesia mengalami perlambatan ekonomi dan berdampak pada krisis politik maka sangat mungkin bila Golkar dipimpin ketua umum yang tidak loyal, bisa mengoyang pemerintahan Jokowi -Maruf Amin, ujarnya.
Andri mengingatkan, Jokowi harus berhitung benar soal ketua umum Golkar mendatang. Bila yang terpilih tidak loyal akan menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintahan Joko Widodo -Maruf Amin.
(Source: rmol.id)
No comments