• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    PA 212 Ancam Prabowo, Jangan Akui Kalah dari Jokowi-Ma’ruf, Jangan Berkhianat!


              PA 212 Ancam Prabowo, Jangan Akui Kalah dari Jokowi-Ma’ruf, Jangan Berkhianat!
    Foto: Aksi massa kawal putusan MK. PA 212 Ancam Prabowo, Jangan Akui Kalah dari Jokowi-Ma’ruf.

    SUMBARRAYA.COM - - - Prabowo Subianto mendapat ancaman dari Persaudaraan Alumni 21 (PA 212). Ia diwanti-wanti agar jangan sampai mau megakui hasil Pilpres 2019 atau kalah dari Jokowi-Ma’ruf.

    Bahkan, PA 212 mengancam akan meninggalkan Ketua Umum Partai Gerindra itu berjalan sendirian.

    Hal itu dilontarkan salah satu orator PA 212, Marwan Batubara, dalam Aksi Super di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juni 2019.
     
    “Kami ingatkan Prabowo untuk tidak mengakui hasil Pilpres itu karena nyata terjadi kejahatan,” katanya di atas mobil komando.
     
    Mawran Batubara juga mengingatkan agar koalisi Prabowo-Sandi jangan sampai menerima kompromi dari kubu Jokowi-Ma’ruf dengan jatah beberapa kursi menteri.

    Marwan menyatakan, pihaknya selama ini telah banyak berkorban demi Prabowo-Sandi.

    “Kami di sini mengingatkan Prabowo. Kami mengorbankan sekian banyak harta untuk kepentingan kedaulatan. Untuk berlakunya prinsip-prinsip agama,” tegas Marwan.

    Bahkan, Marwan menegaskan pihaknya tak akan segan-segan meninggalkan Prabowo sendiri jika ia dinilai sudah berkhianat.

    “Anda (Prabowo) mengkhianati itu, Anda tak pantas jadi pemimpin,” pekik Marwan.

    “Silakan Anda ambil jalan sendiri. Kami akan ambil jalan advokasi demi tegaknya Indonesia,” sambungnya.

    Selain itu, pihaknya mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) mengundur jadwal pembacaan putusan terkait sengketa Pilpres 2019.

    Tak hanya sepekan atau dua pekan. Pihaknya meminta MK mengundur sampai dengan dua bulan lamanya.

    Pihaknya juga menuntut MK melakukan audit dugaan kecurangan yang dilakukan kubu Jokowi-Ma’ruf.

    “Pertama, audit uang rakyat dalam APBN yang digunakan Jokowi untuk kepentingan kemenangannya di Pilpres 2029,” katanya.

    Kedua, audit sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU yang sarat kejahatan karena tidak mengikuti sistem IT internasional.

    “Tetapi ini IT-nya standar, IT anak-anak,” kata dia.

    Terakhir, lanjut Marwan, audit hasil penghitungan suara berdasarkan keterangan ahli dari Prabowo-Sandi, Jaswar Koto yang dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres 2019.

    Karena ia menilai, dalam pengakuan Jaswar, ada 22 juta pemilih siluman dan ribuan TPS fiktif.

    “Itu harus diaudit. Ingat, hakim sudah disumpah menjaga konstitusi,” tegas Marwan.

                                                                                   
    (Source: pojoksatu.id)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa