Pimpinan Ormas Islam Sepakat Redam Peristiwa Pembakaran Bendera Tidak Melebar
Jusuf Kalla bersama pimpinan ormas Islam/Ist
Pernyataan sikap tersebut setelah mereka
diundang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk duduk bersama menyikapi
permasalahan pembakaran bendera di rumah dinas Wapres, Jumat malam
(26/10). Dalam pernyataan bersama para pimpinan Ormas Islam mengingatkan
bangsa Indonesia dalam mengatasi masalah, selalu diselesaikan dengan
musyawarah dan saling pengertian, serta tetap menjaga persatuan dan
kesatuan dengan kearifan dan nilai luhur bangsa.
Mereka juga menyesalkan peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan, para pimpinan Ormas Islam sepakat meredam suasana.
"Dalam upaya menyelesaikan dan mengakhiri masalah ini, oknum yang membakar dan membawa bendera telah menyampaikan permohonan maaf. Pimpinan GP Anshor dan Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut dan memberikan sanksi terhadap perbuatan yang melampaui prosedur," tulis pernyataan sikap yang diterima redaksi, Sabtu (27/10).
Pimpianan Ormas Islam juga mengimbau kepada masyarakat untuk bergandengan tangan dan menolak segala bentuk upaya adu domba. Mereka juga mengajak masyarakat untuk menahan diri agar tidak memperbesar masalah.
"Khususnya kepada segenap umat Islam mari bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatin hasanah. Apabiola terdapat pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut, diserahkan kepada polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku," tutup pernyataan sikap para pemimpin Ormas Islam.
Mereka juga menyesalkan peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan, para pimpinan Ormas Islam sepakat meredam suasana.
"Dalam upaya menyelesaikan dan mengakhiri masalah ini, oknum yang membakar dan membawa bendera telah menyampaikan permohonan maaf. Pimpinan GP Anshor dan Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut dan memberikan sanksi terhadap perbuatan yang melampaui prosedur," tulis pernyataan sikap yang diterima redaksi, Sabtu (27/10).
Pimpianan Ormas Islam juga mengimbau kepada masyarakat untuk bergandengan tangan dan menolak segala bentuk upaya adu domba. Mereka juga mengajak masyarakat untuk menahan diri agar tidak memperbesar masalah.
"Khususnya kepada segenap umat Islam mari bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatin hasanah. Apabiola terdapat pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut, diserahkan kepada polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku," tutup pernyataan sikap para pemimpin Ormas Islam.
Adapun pimpinan ormas yang menendatangani pernyataan yakni Ketua Umum
MUI Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum
Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf
Rangkuti.
Kemudian Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis) Maman Abdurahman, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammad Siddiq.
Selanjutnaya Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruquthni, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiah Indonesia, Mohammad Siddik, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Komarudin Hidayat, dan Nazarudin Umar.
Kemudian Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis) Maman Abdurahman, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammad Siddiq.
Selanjutnaya Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruquthni, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiah Indonesia, Mohammad Siddik, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Komarudin Hidayat, dan Nazarudin Umar.
# RMOL.CO
No comments