Dekranasda Tanah Datar Kembangkan Songket Sikek Tujuh Puluh
SUMBAR RAYA.COM, Tanah Datar- - - Kerajinan tenun kain songket terus bervariasi, sesuai dengan tingginya peminat songket termasuk songket asal Tanah Datar, pengerjaannya pun terus ditingkatkan, mulai dari segi pewarnaan benang begitu juga dengan teknik penenunannya.
Kalau
sebelumnya kain songket ditenun dengan sikek (sisir) enam puluh, kali
ini songket lintau memakai sikek tujuh puluh. Hal ini bertujuan agar
kain yang dihasilkan lebih rapat dan motifnya juga lebih halus.
Hal
itu dikatakan ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi
di booth Kabupaten Tanah Datar (Hall Plenary) Jakarta Convention Center
(JCC) Senayan Jakarta Pusat, Rabu (26/09).
Ny.
Emi Irdinansyah Tarmizi pada saat keikutsertaan Dekranasda Tanah Datar
dalam ajang pameran kerajinan yang dikemas dengan Kriyanusa 2018
tersebut mengatakan, "hasil tenun dengan sikek tujuh puluh jika
dibandingkan dengan sikek enam puluh terlihat sangat berbeda, karena
dengan sikek tujuh puluh hasilnya lebih rapat, sementara sikek enam
puluh agak renggang, "katanya.
"Untuk itu
kedepan kemitraan dengan pemerintah daerah akan terus ditingkatkan
terutama program tahunan, karena Dekranasda dengan IKM-IKM ada
progresnya dari segi hasil dan kualitas, dengan itu akan terus dilakukan
pembinaan bagi pengrajin dan IKM, pelatihan tenun, pencelupan benang
dan lainnya, ditambah lagi kita sudah ada sentra tenun di Lintau Buo dan
saat ini juga sedang dibangun gedung promosi di Kota Batusangkar, itu
nanti akan saling berkaitan, "ucapnya.
"Kabupaten
Tanah Datar sebagai daerah wisata, tentu kita sudah harus siap, tidak
hanya sebatas kain songket saja namun juga dalam bentuk lain, misalnya
souvenir berbahan songket, sulaman, rajutan, dan lain sebagainya," sebut
Dia.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian
dan Perdagangan Tanah Datar Marwan didampingi kabid Perindustrian Wilda
Anas, Kabid Koperasi dan UKM Lola Nasution, Kasi Data, Standarisasi dan
Pengawasan Nahrenis, Kasi Non Agro Azmi Wendri, dari Setda Tanah Datar
Kasubag Koordinasi Perekonomian dan BUMD Ardiwan dan Kasubag Koordinasi
Hubkominfo Statistik dan Persandian Eli Yenti, menyebutkan kalau
pengrajin agar tetap berkarya, berinovasi sehingga layak jual.
"Untuk hasil karya ini ada karya dalam bentuk agro, dan ada juga yang non agro, seperti halnya makanan", kata Dia.
"Kita
Tanah Datar beraneka ragam kuliber dan cemilan, tentu sudah seharusnya
kita kemas sedemikian rupa, sehingga juga menarik dan bisa masuk pasar,
kalau dari segi rasa kuliner kita tidak kalah dari penganan daerah lain,
ucap Marwan.
Ia menambahkan saat ini di Tanah
Datar sedang dibangun gedung sentra promosi produk daerah, sehingga itu
akan menambah daya tarik wisata di Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
"Untuk
sentra tenun saat ini yang ada di Lintau, itu sudah mulai beroperasi
baik yang di Tigo Jangko maupun pada kelompok tenun batenggang dibanang
salai Tanjuang Bonai," kata Dia lagi.
Harapannya
kedepan ini akan dapat meningkatkan kualitas SDM penenun dan hasilnya
pun tidak akan kalah saing dengan produk daerah lain di Indobesia.
# Armen/nIrf
No comments