Penilaian Kota Layak Anak 2017, "Padang Diverifikasi Pusat"
Sumbar Raya, (Padang) - - - Tim verifikasi
Kota Layak Anak (KLA) Pusat yang dipimpin oleh DR. Hamid Patilima
mengunjungi Kota Padang dalam rangka verifikasi lapangan penilaian Kota
Layak Anak tahun 2017. Tim tersebut diterima langsung oleh Wali Kota
Padang Mahyeldi di kediamannya, Sabtu (20/05/2017). Turut dihadiri OPD
Pemko Padang, Forum Anak Kota Padang, Rumah Anak Sholeh dan Tanah Ombak.
Dikesempatan itu, Hamid mengatakan, penilaian Kota Layak Anak meliputi
beberapa klaster, antara lain; klaster hak sipil dan kebebasan, klaster
lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster kesehatan dasar
dan kesejahteraan, dan klaster pendidikan pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan seni budaya.
“Dari hasil penilaian kami, dari 24 indikator yang terdapat dalam 4
klaster tersebut, ada beberapa point yang harus ditingkatkan Kota
Padang,” ujar Hamid, didampingi oleh Rini Handayani dan Tjepi Suratman
dari Kementerian PPPA, dan Yosi Diani Tresna dari Bappenas yang
tergabung dalam Tim penilai Kota Layak Anak.
Lebih lanjut dijelaskan, penilai Kota Layak Anak dilakukan di 500 kota
seluruh Indonesia. Setelah dilakukan penyaringan, saat ini tersisa 94
kota yang mengikuti penilaian selanjutnya. Dan Kota Padang termasuk
kedalam 94 kota tersebut.
Menyikapi hasil penilaian yang dipaparkan tersebut, Wali Kota Padang
Mahyeldi, mengucapkan terimakasih kepada Tim Penilai Kota Layak Anak
pusat, karena hasil evaluasi terhadap program Kota Layak Anak sangat
memotivasi Kota Padang untuk melakukan peningkatan program-program yang
berhubungan dengan kepentingan dan hak anak Kota Padang.
Saat ini, Pemko Padang terus menggiatkan dan mendukung program-program
yang menyangkut dengan pemenuhan hak anak untuk hidup, tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara wajar dalam berbagai bidang;
membangun sarana dan prasarana yang ramah anak; menghapus segala bentuk
tindakan kekerasan terhadap anak; menciptakan kesejahteraan dan
perlindungan anak.
Hal itu bertujuan, agar anak-anak di Kota Padang dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dan optimal baik fisik, mental, sosial maupun
intelektualnya; terlaksananya pembangunan responsif anak dengan
berdasarkan pada situasi, kondisi dan kebutuhan anak; terbangunnya
kerjasama, koordinasi dan kemitraan dalam mengimplementasikan
pembangunan responsif anak di masing-masing OPD, lembaga masyarakat dan
dunia usaha.
“Sasaran kita adalah semua anak berusia dibawah 18 tahun di Kota Padang
menjadi anak-anak yang religius , ramah , cerdas , ceria dan berbudaya,”
tutur Mahyeldi. (tf/ul)
No comments