• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Ini Jawaban Panglima TNI Terkait Banyak Suara yang Ingin Dirinya Jadi Presiden


    SUMBAR RAYA -  - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tampil sebagai salah seorang pembicara di  Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa malam, 8 November 2016, bersama Kapolri Komjen Pol Tito Tito Karnavian, Buya Syafii Ma'arif, KH Abdullah Gymnastiar, dan beberapa pembicara lainnya.

    Namun, yang menarik adalah pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan pembawa acara, Karni Ilyas. Pertanyaan Karni terkait banyak suara yang mengatakan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, cocok jadi Presiden.

    Sebelum menjawab inti pertanyaan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penjelasan tentang perintah Presiden Jokowi kepadanya selaku Panglima TNI, yaitu menjaga Kebhineka Tunggal Ikaan. TNI sebagai garda terdepan, dalam mengelola, menjaga bhineka tunggal ika.

    “Bung Karni, dalam situasi seperti ini, sampai kemarin, Presiden ada, Pak Tito diwakili Kapolda karena Pak Tito lagi di Bali, Presiden memerintahkan, sebagai panglima tertinggi, saya perintahkan kepada TNI, jaga kebhineka tunggal ikaan. Dan TNI sebagai garda terdepan, dalam mengelola, menjaga bhineka tunggal ika. Serta menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Itu satu Pak, maka beliau adalah atasan saya," jelasnya.

    Kemudian Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan posisinya sebagai ummat muslim, dia pernah bersumpah pada tanggal 15 Maret 1982, untuk setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

    "Saya sebagai ummat muslim, saya pernah bersumpah pada tanggal 15 Maret 1982. Antara lain, demi Allah saya bersumpah, di atas Alquran ini Pak Karni, setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Nomer satu," ungkapnya.

    "Saya singkat nomer tiganya, demi Allah saya bersumpah, taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan. Apabila saya sekarang berkeinginan menjadi Presiden, maka saya melanggar sumpah saya," lanjutnya.

    Baru kemudian Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan inti. Menurutnya, dirinya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebhineka tunggal ikaan, daripada jadi Presiden.

    "Umur saya sudah 56 Pak Karni, kata ustad-ustad saya bilang, kehidupan di dunia itu hanya sekejap mata saja. Kehidupan abadi di sana. Saya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebhineka tunggal ikaan, daripada saya jadi Presiden,” tegasnya. (by)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa