Sumbar Raya, 18 November 2025 DKUKMPP Kabupaten Solok Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus KDMP 2025

 

Solok — Pemerintah Kabupaten Solok kembali menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem ekonomi kerakyatan yang modern dan berkelanjutan melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua angkatan dan melibatkan 74 KDMP se-Kabupaten Solok, dengan total 74 peserta dari 37 koperasi pada setiap angkatan.

Pelatihan Angkatan I dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, S.H.I., di Hotel Taufina, Kota Solok. Sementara itu, Angkatan II berlangsung di Kayu Jao Resort pada 18–20 November 2025.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Solok dalam memperkuat koperasi yang kompetitif, profesional, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Upaya ini juga sejalan dengan arah pembangunan ekonomi nasional dan program unggulan Koperasi Merah Putih (KMP).

Dalam laporannya, Kabid Koperasi DKUKMPP Kabupaten Solok, Asmulyadi, menjelaskan bahwa pelatihan ini bersumber dari DPA Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2025. Ia menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan, serta wawasan para pengurus KDMP.

“Waktu pelatihan yang singkat ini semoga dapat dimaksimalkan oleh seluruh peserta untuk menyiapkan business plan yang kuat dan memahami pentingnya digitalisasi dalam menjalankan KDMP ke depan,” ujarnya.

Asmulyadi juga menegaskan bahwa kualitas pemahaman pengurus menjadi faktor kunci agar koperasi berbasis digital di Kabupaten Solok mampu bersaing dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Atas nama Pemerintah Daerah mewakili Bupati Solok, Wakil Bupati H. Candra menuturkan bahwa para peserta merupakan bagian dari kelompok istimewa yang diberi tanggung jawab besar dalam menggerakkan ekonomi daerah.

“Bapak/Ibu adalah orang-orang pilihan dari kurang lebih 415 ribu penduduk Kabupaten Solok. Jalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Menurut Wabup Candra, keberhasilan program Koperasi Merah Putih ditentukan oleh kesungguhan, mentalitas kewirausahaan, serta keyakinan para pengurus di masing-masing nagari.

“Kesungguhan dan keyakinan Bapak dan Ibu sekalian akan menentukan berjalan atau tidaknya KMP di nagari masing-masing. Mindset kewirausahaan menjadi dasar untuk melahirkan koperasi yang maju dan mandiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menyoroti peluang besar yang hadir melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa KDMP memiliki posisi strategis sebagai simpul ekonomi antara petani, koperasi, dan pelaku usaha.

“Melalui KMP dan ekosistem MBG, kita ingin memastikan petani untung, koperasi maju, dan pelaku usaha tumbuh bersama. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan dengan kesiapan SDM dan pengelolaan koperasi yang profesional,” tambahnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala DKUKMPP Kabupaten Solok, Radiyatul Hayat, menegaskan bahwa tantangan koperasi saat ini tidak hanya terkait administrasi dan manajemen, melainkan juga kemampuan adaptasi terhadap teknologi digital.

Ia menekankan pentingnya membangun koperasi dengan tata kelola keuangan yang transparan, model bisnis yang berorientasi pasar, kemampuan memanfaatkan digitalisasi, serta keberanian berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“Koperasi harus mampu menjadi lokomotif ekonomi nagari. Dengan SDM yang unggul, digitalisasi yang kuat, serta semangat KMP dan MBG, kita dapat menciptakan ekosistem usaha yang menyejahterakan masyarakat,” ujar Radiyatul.

Pelatihan KDMP 2025 Angkatan I dan II ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Solok dalam mempercepat transformasi koperasi menuju organisasi ekonomi yang efisien, modern, dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Di tengah percepatan transformasi digital dan perubahan ekosistem ekonomi nasional, Pemerintah Kabupaten Solok berharap koperasi dapat tampil sebagai aktor utama pembangunan ekonomi nagari serta mitra strategis dalam program prioritas daerah maupun nasional.

(Sarah)