Wisata Sejarah dan Budaya di Sumatera Barat: Mengintip Keindahan Istano Basa Pagaruyuang

Tanah Datar, Sumbarraya_16 Oktober 2025 — Pariwisata budaya di Tanah Datar, Sumatera Barat, semakin bersinar lewat kolaborasi apik antara Indonesia Home Stay Association (IHSA), dan PT Pesona Jejak Wisata (PJW). Sebanyak 250 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berkunjung ke Istano Basa Pagaruyuang dalam rangka wisata edukatif (edu-tourism) yang mengangkat kekayaan budaya Minangkabau.

Kunjungan ini bukan sekadar wisata biasa, melainkan sebuah upaya strategis untuk memperkenalkan nilai-nilai adat dan filosofi arsitektur istana kepada para akademisi yang akan menjadi duta budaya di kampus masing-masing. Dengan demikian, potensi pariwisata Tanah Datar mendapat sorotan positif sekaligus mempererat jejaring antarperguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Ini adalah momentum penting bagi Tanah Datar untuk menunjukkan bahwa budaya lokal tidak hanya harus dilestarikan, tapi juga bisa menjadi daya tarik wisata yang bernilai edukasi tinggi,” ungkap Hari Putra salah satu perwakilan IHSA dengan penuh antusias.

Istano Basa Pagaruyuang yang megah menjadi pusat perhatian selama kegiatan berlangsung. Para dosen diajak menyelami makna filosofis di balik setiap detail arsitektur istana yang kaya akan cerita sejarah dan adat Minangkabau. Suasana kental budaya pun semakin terasa dengan pertunjukan seni tradisional dan sajian kuliner khas daerah yang memanjakan seluruh indera para tamu.

M.E Wakil ketua DPC IHSA Tanah Datar menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan ini, sekaligus optimisme bahwa pariwisata budaya akan terus menjadi penggerak ekonomi lokal dan peningkat citra daerah di kancah nasional.

“Kunjungan ini menegaskan bahwa Istano Basa Pagaruyuang tidak hanya sekadar destinasi wisata, tapi juga pusat edukasi budaya yang mampu menarik minat banyak kalangan, terutama akademisi. Hal ini membawa dampak positif bagi pertumbuhan pariwisata dan perekonomian masyarakat Tanah Datar,” jelas M.E

PT Pesona Jejak Wisata yang dipercaya menjadi pendamping rombongan pun turut mengapresiasi kepercayaan yang diberikan. Mereka percaya bahwa konsep wisata edukatif seperti ini akan membuka peluang lebih luas dalam mengembangkan potensi daerah melalui pendekatan budaya yang autentik.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya di Sumatera Barat. Dengan terus menghadirkan pengalaman wisata yang edukatif dan bermakna, Tanah Datar siap menjadi destinasi unggulan yang menginspirasi dan membawa manfaat luas bagi masyarakat lokal maupun pengunjung dari berbagai penjuru.

“Sukses untuk Tanah Datar! Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut dan membawa kemajuan berkelanjutan bagi pariwisata dan kebudayaan kita,” tutup M.E dengan harapan yang besar.

(YDV)