Pemuda dan Tokoh Gaung Satu Suara: Ketua Harus Tegas, Rangkul Semua Unsur!
Forum ini bukan sekadar temu ramah, melainkan momentum strategis untuk meneguhkan arah kepemudaan, menyatukan barisan, sekaligus menguatkan fungsi lembaga resmi dalam pemberdayaan masyarakat.
SK Resmi LPM: Legitimasi Pemuda Gaung
Kepengurusan Pemuda Gaung semakin kokoh setelah hadirnya Surat Keputusan LPM Gates Nan XX Nomor: 04/LPM-G/II/2025 tentang Susunan Kepengurusan Pemuda Gaung Periode 2025–2030.
SK yang ditetapkan pada 24 Februari 2025 dan ditandatangani Ketua LPM Gates Nan XX Syafrizal Koto ini menegaskan kepengurusan resmi:
Ketua: Ronald Oktavianus
Wakil Ketua: Rudi
Sekretaris: Ayon Rahmad Nur
Bendahara: Zul Anderas
Humas: Jusar Cokes, Syahril M, Bayu, dan Mamaik
Penasehat: Nova Supradinata, SE; Dedi Harmon; dan Novendra
Pelindung: Ketua LPM Gates Nan XX & Lurah Gates Nan XX
Anggota: Seluruh Pemuda Gaung
Dengan adanya SK tersebut, kepengurusan Pemuda Gaung kini memiliki legitimasi resmi yang diakui LPM dan pemerintah kelurahan.
Suara Pemuda: Pemimpin Harus Merangkul
Dalam forum, Ade, salah seorang pemuda Gaung, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang inklusif.
“Pemuda Gaung harus satu barisan. Ketua yang sekarang mesti bisa merangkul semua pemuda tanpa membedakan warna,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta.
Hal ini mencerminkan harapan besar agar kepengurusan tidak terjebak dalam kepentingan kelompok, melainkan terbuka bagi semua unsur.
Komitmen Pengurus
Ketua Pemuda Gaung, Ronald Oktavianus, menegaskan kepemimpinan bukan soal jabatan, melainkan pengabdian.
“Ini bukan soal posisi, tapi bagaimana kita sebagai pemuda Gaung mampu hadir, bekerja, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Rudi, wakil ketua, menyatakan siap merangkul semua pihak:
“Kami siap merangkul semua unsur pemuda. Mari kita nikmati proses ini bersama-sama sebagai kekuatan bersama,” ucapnya.
Sementara itu, Ayon Rahmad Nur, sekretaris, menekankan pentingnya struktur kerja jelas.
“Setiap RT dan RW akan diberikan tupoksi untuk memperjelas peran. Misalnya, seksi sosial bertugas mengidentifikasi program masyarakat agar bisa disinergikan dengan kepemudaan,” jelasnya.
Ayon juga menyinggung tradisi sosial yang sudah berjalan:
“Selama ini, kalau ada warga yang sakit, kami bergotong royong menjenguk dengan biaya dari uang saku pengurus. Ke depan akan kita benahi agar lebih terstruktur,” tambahnya.
Harapan Tak Seluruhnya Terpenuhi
Sebelumnya, dalam pertemuan lisan di Kinantan, para RW, pemuda, niniak mamak, Forum Komunikasi, dan Forum Anak Nagari sepakat untuk hadir penuh. Namun, kenyataannya tidak semua memenuhi janji. Beberapa tokoh dan RW yang diharapkan hadir tampak absen.
Meski demikian, forum tetap berjalan dengan suasana penuh kebersamaan. Para peserta berharap, ke depan tidak ada lagi perbedaan yang membuat masyarakat terbelah.
Arahan Ketua LPM: Satukan Barisan, Perjuangkan Hak Warga
Ketua LPM Gates Nan XX, Syafrizal Koto, menegaskan pentingnya penyatuan langkah.
“Kita rapikan, mari kita susun lagi semua. Jangan ada lagi kelompok-kelompok kecil. Ketua pemuda harus merangkul semua unsur,” tegasnya.
Ia juga menekankan perlunya sinergi dengan pihak eksternal.
“Kalau kita kompak, kita bisa jalin komunikasi dengan Pelindo, KSOP, dan pihak lain untuk kemajuan Gaung,” ujarnya.
Syafrizal turut menyoroti hak masyarakat atas Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“Menurut UU Nomor 40 Tahun 2007, CSR perusahaan itu 2–4 persen dari keuntungan. Ini hak masyarakat. Ke depan, mari kita perjuangkan bersama agar bisa dikelola dengan baik,” tandasnya.
Masukan dan Dukungan Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat Gaung, H. Derix, yang juga pimpinan media nasional Mitrapos.id, menegaskan pentingnya dukungan kolektif.
“Mari kita dukung program ketua pemuda, dan ambil kembali aset yang dikuasai oknum tidak berkompeten,” katanya.
Rudi, wakil ketua, menyambut baik masukan tersebut.
“Kami berterima kasih atas dukungan ini. Semua akan dilakukan melalui mekanisme resmi dan transparan. Tidak ada lagi kerja kelompok kecil, semua diputuskan bersama,” tegasnya.
Usulan Kritis Warga
Daeng, salah seorang pemuda Gaung, menyampaikan usulan agar pengelolaan dana lebih transparan.
“Ke depan, uang pasar harus dipegang oleh orang yang berkompeten. Kami butuh kegiatan yang jelas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW 01, Oyong, berpesan agar masalah internal diselesaikan secara damai.
“Kalau ada masalah, bicarakan dulu di internal. Jangan langsung ke pihak berwajib,” pesannya.
Ketua RW 05, Desmiani, juga menekankan pentingnya konsistensi:
“Kembalikan semua ke tempatnya sesuai kesepakatan,” katanya.
Penutup
Menutup kegiatan, Ketua LPM Syafrizal Koto kembali mengajak seluruh elemen untuk bersatu.
“Mari kita rangkul semua unsur, dari pemuda, tokoh masyarakat, pengurus RT/RW, hingga pemerintah kelurahan. Jika kita kompak, insyaallah cita-cita untuk kemajuan Gaung akan terwujud,” ucapnya penuh harap.
TIM
No comments