Warga Rao-Rao Desak Wali Nagari Ade Raunas Mundur, Ingkar Perjanjian yang Disaksikan Camat dan BPRN

Tanah Datar, Rao-Rao || 25 Agustus 2025, Ratusan warga Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab, mendesak Wali Nagari Ade Raunas untuk segera mundur dari jabatannya. Desakan ini muncul karena wali nagari dinilai ingkar terhadap surat perjanjian resmi yang telah ia tandatangani pada 25 Juli 2025 lalu.

Surat Perjanjian yang Sah

Surat perjanjian tersebut jelas menyebutkan bahwa apabila Ade Raunas tidak memenuhi butir-butir kesepakatan dengan masyarakat, maka ia bersedia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wali nagari. Surat itu disaksikan oleh Camat Sungai Tarab, A.H. Miza Aziz, S.Sos, serta unsur BPRN dan Ketua KAN Rao-Rao.

Aksi Pembakaran Spanduk

Kemarahan warga memuncak hingga berujung pada aksi pembakaran spanduk nagari di depan kantor wali nagari sebagai simbol kekecewaan. Tokoh muda Rao-Rao, Syafrizal, menegaskan bahwa masyarakat hanya menagih janji yang sudah dibuat sendiri oleh wali nagari.

Masyarakat Tidak Mau Dibohongi

Perwakilan unsur pemuda nagari, Ainur Rofiq, menyebutkan bahwa masyarakat kini semakin cerdas dan tidak mudah dibohongi. Mereka tahu haknya dan apa yang sudah dijanjikan. "Jangan sampai pemimpin hanya menjadikan jabatan sebagai tameng untuk mengabaikan aspirasi rakyat," ungkapnya.

Dukungan dari Niniak Mamak dan Cadiak Pandai

Desakan mundur ini juga mendapat dukungan penuh dari niniak mamak dan cadiak pandai Rao-Rao. Mereka menilai, ingkar janji terhadap perjanjian yang sah merupakan bentuk pengkhianatan terhadap marwah nagari.

Warga Tetap Menuntut

Hingga berita ini diturunkan, warga masih bertahan di sekitar kantor wali nagari dengan tuntutan yang sama: Ade Raunas segera menepati isi perjanjian dan mundur dari jabatannya. Aparat dan tokoh masyarakat berupaya menjaga situasi agar tetap terkendali, namun gelombang desakan masyarakat semakin bulat dan tegas.

Musrianto