Kilas Balik Bank Nagari Berkomitmen Dalam Mendukung Industri Halal di Sumbar
SUMBAR RAYA | Bank Nagari terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya, namun banyak orang lupa bagaimana sejarah dari pendirian Bank Nagari.
Sejarah Pendirian Bank Nagari yang dulunya bernama "PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT" yang disahkan melalui akta notaris Hasan Qalbi di Padang, secara resmi didirikan pada 12 Maret 1962.Pendirian ini dipelopori oleh Pemerintah Daerah bersama dengan tokoh masyarakat dan pemimpin bisnis swasta di Sumatera Barat memandang sangat perlunya membetuk lembaga keuangan dalam bentuk Bank, yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah.
Melalui keputusan Wakil Menteri Keuangan Pertama Republik Indonesia Nomor BUM / 9-44 / II tanggal 25 April 1962 tentang PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat disahkan dan operasi PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan posisinya di Jln. Batang Arau No 54 Padang, dengan modal awal Rp. 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah).
Untuk pengembangan jaringan bisnisnya pada tahun 1965, Kantor Cabang Pertama dibuka di Payakumbuh berdasarkan izin usaha dari Menteri Urusan Pusat / Gubernur Bank Indonesia Nomor Kep 19 / UBS / 65 pada tanggal 25 September 1965 dan pada tahun 1983 Gedung Baru Kantor Pusat Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dibuka. di Jalan Pemuda No.21 Padang.
Perubahan Badan Hukum - 1973
Perubahan Badan Hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah (PD) karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Dasar Bank Pembangunan Daerah, dasar hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat adalah diganti dengan Peraturan Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 1973, sehingga PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat diubah menjadi "BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT".
Bank Nagari juga menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama yang menerbitkan Obligasi dengan nilai nominal Rp. 15 miliar dengan tujuan meningkatkan modal bisnis bank dan pada tahun 1991 juga menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama yang meningkatkan kegiatan usahanya menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 23/60 / KEP / DIR pada 17 Januari 1961. Selama perjalanannya pada tahun 1996 melalui Peraturan Daerah Nomor 2 pada tahun 1996 disebutkan bahwa nama (Nama Panggilan) sebagai "Bank Nagari" dimaksudkan untuk lebih dikenal, untuk membangun citra merek dan untuk mengesankan sistem pemerintahan di Sumatera Barat. Dan pada tahun 1996 Bank Nagari juga menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama yang membuka Kantor Cabang di luar wilayah di Jakarta dan diikuti oleh Cabang Pekanbaru.
Sesuai dengan perkembangan dan menjadi lebih fleksibel dalam melakukan bisnis, pada 16 Agustus 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2006, bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat berubah dari Perusahaan Daerah kepada Perseroan Terbatas, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 1 1 Februari 2007 sebelum Notaris H. Hendri Final, SH dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W3- 00074 HT.01.01-TH.2007 tanggal 4 April 2007. Saat ini Bank Nagari memiliki status sebagai Bank Devisa dan telah memiliki Unit Bisnis Syariah. Pada 2012 ada peningkatan modal dasar perusahaan menjadi Rp. 2 Triliun dan penerbitan Obligasi Subordinasi II Bank Nagari sebesar Rp. 225 Miliar dan Pada 2016 modal dasar berubah menjadi Rp. 5 Triliun.
Perubahan Nama Perusahaan - 2021
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Juni 2021 bertempat di Balai Sidang Bung Hatta, Bukittinggi, dengan Keputusan Agenda Pertama tentang Evaluasi Perubahan Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, maka disetujui perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar terkait nama perseroan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yang disebut Bank Nagari diubah menjadi PT. Bank Nagari. Untuk selanjutnya nama panggilan PT. Bank Nagari adalah Bank Nagari, dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Yang Disebut Bank Nagari Nomor 13 Tanggal 21 Juli 2021 yang dibuat dihadapan Notaris Helsi Yasin, SH., M.Kn dan akta tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0044671.AH.01.02.TAHUN 2021 Tanggal 19 Agustus 2021 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Nagari.Beberapa hal terbaru dari Bank Nagari adalah:
1. Produk KUR Marandang untuk pelaku usaha ultra mikro
2. Layanan pembukaan rekening tabungan secara online melalui aplikasi Ollin by Nagari
3. Layanan jemput bola ke rumah nasabah atau instansi
4. Layanan digital untuk mengajukan permohonan kredit
5. Penawaran spesial untuk ASN, PNS, PPPK, dan pensiunan
Bank Nagari juga memiliki beberapa layanan lain, seperti:
1. Nagari Mobile Banking, layanan transaksi keuangan yang dapat diakses melalui perangkat mobile
2. Layanan jemput bola ke rumah nasabah atau instansi
3. Layanan digital untuk mengajukan permohonan kredit
4. Penawaran spesial untuk ASN, PNS, PPPK, dan pensiunan
Inovasi dan kolaborasi yang dilakukan PT Bank Nagari di usia 63 tahun ini bukanlah sebuah langkah yang mudah hingga kemudian dinobatkan sebagai perbankan The Best Performance Sharia Banking Business Unit pada 2024.
Penghargaan itu merupakan bukti bahwa bank kebanggan masyarakat Sumatra Barat ini, memiliki peran dalam menunjukan identitas Ranah Minang sebagai daerah industri halal.
“Penghargaan yang telah kami raih di tahun 2024, membuat kami tidak berpuas di situ. Di tahun 2025 ini kami berkomitmen untuk selalu hadir dalam mendukung industri halal di Sumbar, salah satu cara yang kami lakukan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama untuk Sumbar lebih maju,,” ujar Gusti Candra sebagai Direktur Utama.
Direksi Bank Nagari periode 2024-2028 adalah: Gusti Candra sebagai Direktur Utama, Roni Edrian sebagai Direktur Keuangan, Zilfa Efrizon sebagai Direktur Operasional, Sukardi sebagai Direktur Kepatuhan.
Tertanda
Herman Tanjung (Pemimpin Umum)
Nov Wibawa SH (Pemimpin Redaksi)
Wyndoee (Redaktur Pelaksana)
** Dari berbagai sumber
No comments