Miris, Remaja Putri Jadi Sasaran Rudapaksa Ayah dan Kakeknya Sejak Kelas V SD hingga Hamil
Seorang remaja putri menjadi sasaran rudakpaksa oleh ayah dan kakeknya, yakni D, 34, dan S, 61. (Foto Ilustrasi/net).
SUMBARRAYA.COM, - - -
Kekerasan asusila semakin merajalela. Parahnya, perbuatan bejat itu banyak yang dilakukan oleh keluarganya sendiri. Seperti yang terjadi di Boyolali.
Seorang remaja putri menjadi sasaran rudakpaksa oleh ayah dan kakeknya, yakni D, 34, dan S, 61.
S sudah meringkuk di sel tahanan Mapolres Boyolali, sedangkan D masih buron.
Didampingi kuasa hukum dari GP Law Firm, korban rudapaksa sebut saja Putri, ditemani ibu dan tantenya melapor ke Polres Boyolali.
Mereka tak kuasa menahan tangis. Terbayangkan bagaimana pilunya keluarga tersebut.
Perbuatan bejat D dan S terbongkar saat sang tante curiga dengan gelagat Putri.
Setelah diperiksa ke dokter, Putri ternyata telah hamil.
Sang tante berinisiatif memboyong Putri dan ibunya ke rumah sang tante menghindari berlanjutnya perbuatan asusila.
Kabar hamilnya Putri akibat dirudapaksa ayah dan kakeknya terdengar hingga telinga warga.
Warga yang geram menangkap S di Musuk, Boyolali saat hendak melarikan diri.
S kemudian diserahkan ke polisi, sedangkan D, masih buron.
Poppy Agustina Panduwinata, kuasa hukum Putri mengatakan, kliennya yang masih duduk di bangku SMP terpaksa putus sekolah.
Putri diketahui telah hamil 7 bulan akibat perbuatan ayah dan kakeknya
"Kami berharap polisi segera menangkap pelaku yang masih buron,” ujar Poppy ditemui di Mapolres Boyolali, Jumat (8/11/2024).
Diterangkan Poppy, rudapaksa yang dilakukan ayah dan kakek Putri terjadi sejak 2020.
Saat Putri masih duduk di kelas 5 SD, dia diajak S, kakeknya ke sebuah hotel di kawasan Boyolali.
Di lokasi itulah, Putri mendapat perlakukan keji dari orang yang seharusnya melindunginya.
Perbuatan bejat S berlanjut di rumah. Dimana Putri, ayah, dan ibunya tinggal satu atap dengan S.
Kelakuan S akhirnya diketaui ayah Putri. Di luar dugaan, bukannya menyeret S ke polisi, D malah melakukan perbuatan serupa sejak Januari 2024.
Selama bertahun-tahun menjadi sasaran rudapaksa S dan berlanjut oleh D, Putri hanya diam karena ketakutan. Hingga akhirnya Putri hamil.
Suatu hari, sang ibu curiga dengan kondisi Putri dan melaporkannya ke D.
Tapi, respons D landai. D berjanji memeriksakan Putri ke dokter, tapi malah kembali dirudapaksa.
"Psikologi korban masih terguncang. Kami akan membantu sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Poppy.
Lingkungan tempat tinggal Putri juga memberikan dukungan penuh agar kondisi remaja tersebut membaik.
Warga membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi Putri dan ibunya.
Kasi Humas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto menegaskan, pihaknya masih memburu D.
(Sumber: Radar Solo)
No comments