Halimah Tusa’diah Penghapal Qur’an 30 Juz, Anak Satpam Yang Telah Piatu Perlu Bantuan Sekolah ke Mesir
SUMBARRAYA.COM, (Kab. Solok) - - –
Meski Halimah Tusa’diah, (18) diterima lewat jalur undangan Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya di UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, akan tetapi ia lebih memilih melanjutkan cita-citanya ke Universitas Al Azhar Cairo, Mesir. Insyaallah September, anak dari Rahmat Hidayat Satpam SMPN 5 Gunungtalang, Kabupaten Solok dan Anita Dewi (almarhumah) akan berangkat ke negeri Timur Tengah tersebut.
Diah panggilannya, menamatkan SDN 20 Sukarami, lalu ‘mondok’ menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren (Pontren) Royatul Islam (ROIS) di Muaro Paneh Kecamatan Bukik Sundi. Si sulung anak piatu dengan dua adiknya Luqmanul Hakim dan Muhammad Hasan telah ditinggal ibu sejak kecil, kala itu Diah baru tahun pertama mondok di Pontren.
Ketiadaan ibu tidak ingin ia larut, justru menjadi pelecut untuk meraih prestasi. Diah punya potensi, ia bagai mutiara, harus bangkit, bak membangkit batang terandam, mengangkat diri dan keluarga yang tidak beribu lagi. Tahun pertama di Pontren seperti murid biasa, belum punya hapalan, ilmu agama masih rendah. Seiring perjalanan waktu ‘boarding’ program tahfidz di Pontren Rois semakin ia minati.
Buktinya, mukjizat AlQur’an itu telah membuat dirinya populer tatkala helat Program Nagari Batang Barus Wisuda Tahfidz tahun 2022, Diah jadi pemuncak, dinobatkan Hafidzah 20 juz. “Wisuda Tahfidz Nagari yang kedua (nanti 2023-red), yang hapal 30 juz diberangkatkan Umrah”,janji Walinagari Batang Barus Syamsul Azwar kala itu, sebut Diah. Justru ini menjadi cemeti dan motivasi besar bagi Diah, bahwa ia mesti ikut dan harus hapal 30 juz, janji ke dirinya. Benar ketika wisuda tahfidz Nagari Batang Barus II ia berhasil dan mampu hapalan 30 juz, konsekwensi Umrah sudah menanti. Itulah janji di birokrasi pemerintahan, termasuk di nagari, entah karena masa transisi kepemimpinan walinagari, umrah bertukar saja menjadi bantuan beasiswa sebanyak Rp.25 juta.
Kerja baik penghapal Qur’an, kembali diberi Allah lewat rezeki tidak berpintu. Ketika Pontren Rois menggelar wisuda perdananya awal Juni 2024 yang diikuti sekitar 60 Hafidz/ah, terdiri hapalan 2 juz, 3 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz sampai 30 juz, hanya Halimah Tusa’diyah seorang Hafidz terbanyak (30 juz). Dan pertama pula di Pontren ini anaknya yang hapal 30 juz, yaitu Diah sang ‘pemecah telor’. Pimpinan Pontren Rois Ustadz Jasriwaldi Lc, jauh sebelumnya menjanjikan, bagi hafidz 30 juz di reward Umrah, dan otomatis diraih oleh Diah. Hebat cara pikir Diah, berhubung ia berkuliah ke Mesir, maka hadiah Umrah ia persembahkan untuk ayahnya, dan itu setelah perundingan dengan pimpinan Rois.
Berkat jasa, motivasi dan bimbingan para Ustadz/ah nya di Rois, seperti Septa Malania Sari, Imam Mursyid Lc, dan ustadz Husni Mubaraq Dalimunthe) sang inspirator 30 juz) kala itu menggiringnya untuk terus berinteraksi dengan Al Quran. "Ternyata benar sekali, Al Quran itu semakin dibaca semakin menarik" ungkapnya.
Di luar sekolah, Halimah Tusa’diah menjadi Juara 1, dalam lomba MTQ tingkat Kabupaten Solok 2022 Cabang Tahfizd 10 juz tahun 2022 yang dipusatkan di Kubung utusan Kec.Bukik Sundi. Sempat menyabet peringkat III MTQ tingkat Sumbar 2023 cabang tahfiz 20 juz yang diselenggarakan Solok Selatan.
Kini Agustus sudah jalan, niscaya awal September Diah harus ke Mesir, sementara pembiayaan yang besar keluar negeri dari seorang ayah yang keseharian sebagai Satpam, itulah yang menjadi beban pemikiran si sulung piatu ini. Besar harapannya, baik Pemda Kabupaten Solok, Baznas maupun dermawan meringankan beban Halimah Tusa’diah si penghapal 30 juz ini, melanjutkan cita-citanya ke Universitas Al Azhar cairo, Mesir.
(Bus)
No comments