• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Alasan PDIP Tak Pecat Gibran: Khawatir Play Victim dengan Narasi 'Saya Terzalimi'


    Publik bertanya-tanya, kenapa PDIP tak kunjung memecat Rakabuming Raka sebagai kader partai usai menjadi cawapres Prabowo Subianto. 

    SUMBARRAYA.COM, - - - 

    Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP mengungkap alasan tidak terburu-buru memecat Gibran Rakabuming Raka sebagai kader, meski yang bersangkutan mendaftar ke KPU sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

    Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, mengatakan bila Gibran dipecat saat ini, maka hal itu bisa didramatisasi sebagai pihak terzalimi alias playing victim.

    Tentunya, secara politis, drama sebagai pihak terzalimi akan menguntungkan Gibran dan Prabowo.

    Karena itu pula, kata Komarudin, PDIP memilih tidak memperbesar persoalan Gibran yang membelot dari arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

    "Kalau dipecat, nanti dia (Gibran) akan berkata 'saya dizalimi'. Itu narasi yang sudah sering kita dengar," kata Komarudin.

    Ia menjelaskan, Gibran sebenarnya secara de facto sudah bagian dari PDIP meski belum diterbitkan surat pemecatannya.

    Apalagi, kata dia, secara moral, perkataan Gibran tidak sejalan dengan tindakannya.

    Komarudin mencontohkan, Gibran selalu menyatakan kesetiaannya pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi praktiknya, putra sulung Jokowi itu justru mendaftar ke KPU sebagai cawapres Prabowo.

    Tak hanya itu, ketika PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, Gibran diketahui menemui Prabowo Subianto.

    "Saat kami pangil, dia bilang pertemuan itu hanya sebatas wali kota bertemu menteri. Tapi kini bisa dilihat kenyataannya."

    Menurut Komarudin, berdasarkan tidak-tanduk seperti itu, Gibran sudah layak diepcat dari PDIP.

    Ia lantas meminta Gibran secepatnya mengembalikan kartu tanda anggota PDIP tanpa banyak drama.

    "Tidak perlu banyak drama. Kalau memang memutuskan pindah, seharusnya mengembalikan KTA tanpa masalah," ungkapnya.

    Terakhir, Komarudin berharap perilaku Gibran ini menjadi contoh politikus muda lainnya untuk selalu konsisten dengan pernyataannya.

    "Pemimpin muda seharusnya menjadi tauladan dengan memberikan kepastian. Seorang pemimpin tidak boleh membuat rakyat bingung."

    Sumber: Suara.co

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa