• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Ini Respon Golkar Soal PDIP Minta Jatah Capres Jika Ke Koalisi Besar


    Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Ini Respon Golkar soal PDIP Minta Jatah Capres Jika ke Koalisi Besar.

    SUMBARRAYA.COM, - - - 

    Juru Bicara DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengaku pembahasan soal capres dan cawapres di koalisi besar yang diinisiasi Golkar, PAN, PPP PKB dan Gerindra di Pilpres 2024 masih terlalu jauh.

    Tantowi merespons permintaan PDIP yang meminta jatah capres kalau bergabung di koalisi besar.

    "Bagi kami bicara siapa yang jadi capres dan cawapres itu masih jauh," kata Tantowi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/4).

    Tantowi mengatakan Golkar belum sampai pada pembahasan soal capres ketika merancang koalisi besar saat ini.

    Ia mengibaratkan koalisi besar seperti membangun sebuah rumah. Terpenting kini, lanjutnya, perlu membangun pondasi koalisi yang kokoh terlebih dulu.

    "Yang penting bangun rumah dulu, rumah besar yang namanya Koalisi partai-partai itu. Karena tantangan ke depan buat bangsa dan negara besar. Jadi enggak mungkin dilakukan sendirian saja," kata dia.

    Meski demikian, Tantowi tak masalah bila PDIP ingin bergabung dalam koalisi besar. 

    Ia mengatakan koalisi besar dibentuk sebagai rumah besar yang memiliki kesepakatan sama untuk membangun Indonesia ke depannya.

    "Koalisi ini adalah rumah besar yang terbuka, rumah semua orang. Kalau cocok dengan isi rumah ini ya silakan bergabung," kata Tantowi.

    Sebelumnya berhembus rencana membangun koalisi besar usai lima ketua umum partai menggelar pertemuan bersama Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PAN, Jakarta akhir pekan lalu.

    Lima orang ketua umum yang hadir antara lain, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono.

    PDIP yang tidak hadir dalam pertemuan membuka peluang bergabung dengan koalisi tersebut. Akan tetapi, mereka meminta syarat kursi calon presiden nantinya berasal dari kadernya.

    "PDIP kalau ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja, make sense lah. Bukan mau-maunya PDIP, nggak seperti itu. Logic. Sangat rasional," kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Selasa (4/4).

    Sumber: CNN Indonesia

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa