• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Demi Kebaikan Presiden, Laksamana Sarankan Jokowi Membatasi Diri untuk Berkomentar soal Capres dan Cawapres


    SUMBARRAYA.COM, - - - 

    Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen menyarankan Presiden Jokowi untuk membatasi diri berkomentar soal calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.

    "Karena dalam pengamatan LAKSAMANA di lapangan, ini sangat tidak disenangi oleh banyak orang, karena presiden Jokowi itu bukan hanya milik satu kelompok atau golongan tertentu saja," katanya melalui keterangan tertulis kepada BentengSumbar.com, Sabtu, 28 April 2023.

    Sebab, jelasnya, jangan sampai nanti rakyat merasa muak dengan semua yang ada itu. 

    "Tak baik kalau semakin terakumulasi hingga dapat melahirkan pembangkangan yang anarkis," tegasnya.

    Meskipun presiden Jokowi berasal dari penugasan partai politik banteng moncong putih, ujarnya lagi, namun jabatan fungsional presiden mandat dari rakyat untuk mengurus hajat hidup rakyat banyak yang terbentang luas dari Merauke sampai ke Sabang, dari ufuk timur sampai ufuk barat.

    "Dimasa- masa seperti saat ini, presiden Jokowi harus berdiri diatas semua golongan dan kelompok," cakapnya.

    Meskipun dibalik layar bapak presiden tetap bisa berperan aktif, namun jangan sampai 'kentara' kata orang Melayu.

    Sebab rasa sayang rakyat akan muak jika sudah berlebihan. 

    "Ini bukan menggurui tapi memberikan masukan agar marwah jabatan presiden baik dimata rakyat, "usul Silaen yang juga relawan pendukung Jokowi 2 periode.

    Mungkin saja ada rasa sungkan dan bercampur aduk atau perasaan takut jika orang dekat presiden Jokowi yang mengatakan apa yang terjadi ditingkat akar rumput. 

    "Selama ini juga saya beranikan diri untuk mengkritik pemerintah bukan karena benci tapi karena rasa sayang, sebab Jokowi adalah kita, itu masih melekat di hati yang terdalam, "terang aktivis kepemudaan itu.

    "Saya bukan sedang membenci atau menjilat, saya hanya menyampaikan pesan dari perasaan publik yang tak sukai keikutsertaan bapak terlampau vulgar untuk mengurusi hanya sekedar capres dan cawapres tok," katanya. 

    "Persoalan bangsa Indonesia ini sangat banyak dan urgent, yakni membuat/ membentuk aturan hukum yang dibutuhkan negara ini, supaya tata kelola pemerintahan berjalan dengan baik, siapapun yang berkuasa agar taat hukum, "tutur Silaen.

    "Meskipun saya bukan siapa- siapa dihadapan bapak presiden Jokowi, saya hanya rakyat kecil yang selama dua periode setia mendukung keterpilihan bapak presiden Jokowi. Bapak presiden Jokowi tentunya bukanlah manusia yang tanpa khilaf," tukuknya. 

    Namun, rakyat butuh kehadiran negara dalam berbagai persoalan hidup yang menghimpit rakyat.

    Presiden Jokowi sudah meninggal banyak legacy pembangunan Indonesia sentris, yang selama 32 tahun orde baru yang lalu, banyak daerah tertinggal dari sentuhan pembangunan. 

    Di era presiden Jokowi hampir semua daerah merasakan perubahan yang tentunya belum sempurna tapi itu sudah dapat membantu arus logistik barang dan jasa atas pergerakan ekonomi rakyat.

    "Tentu saja apa yang dikerjakan Presiden Jokowi belum semuanya selesai," teranya. 

    Oleh karena itu, butuh sosok pemimpin yang memikirkan keberlanjutan pembangunan yang akan datang pasca presiden Jokowi selesai menjabat. 

    "Dimasa sulit saat ini, Rakyat butuh ketersediaan sandang pangan papan yang terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia, "tutup Silaen.

    (*)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa