• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Lempar Sentilan, Megawati Dinilai Ingin Ingatkan Jokowi Tak Lebih Dari "Petugas Partai" PDI-P


    SUMBARRAYA-COM. - - - 

    Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ucapan Megawati Soekarnoputri soal nasib Presiden Joko Widodo jika tak ada PDI Perjuangan bukan sebatas candaan.

    Ketua umum PDI-P itu dianggap sedang unjuk kekuatan sebagai pemimpin tertinggi partai. Di internal PDI-P, Megawati yang paling berkuasa.

    Sementara, Jokowi tak lebih dari kader yang menjalankan tugas partai. 

    "Memang dalam cara pandang PDI-P dan Megawati, posisi Jokowi sebagai presiden RI semata-mata merupakan bentuk penugasan dari partai. Karena itu, jauh-jauh hari, PDI-P menegaskan bahwa Jokowi adalah petugas partai," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023). 

    Menurut Umam, pernyataan Megawati itu tak lepas dari giatnya Jokowi bicara soal perpolitikan menuju Pemilu 2024 baru-baru ini. 

    Oleh publik, presiden bahkan dianggap memberikan dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pemilu mendatang. 

    Di mata Megawati, manuver Jokowi itu bisa dinilai melewati batas. 

    Apalagi, Megawati telah berulang kali menegaskan bahwa keputusan terkait pencapresan menjadi hak prerogatifnya sebagai ketua umum. 

    "Secara tidak langsung, Megawati ingin mengingatkan Jokowi agar tidak neko-neko, jangan melawan keputusan dan jangan mendikte sikap politik Mega," ujar Umam.

    Lewat pernyataannya, Megawati dinilai hendak memberikan peringatan ke Jokowi agar tak lupa akan jasa-jasa presiden kelima RI itu mengantarkan dia ke tampuk tertinggi kekuasaan.

    Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut diminta tetap tunduk kepada Mega dan tak membuat banyak manuver politik, apalagi mendahului langkahnya. 

    "Wajar Megawati gerah jika Jokowi asyik menggocek bola sendiri tanpa mengumpankan bola ke PDI-P, sembari berharap PDI-P mengikuti langgam permainan yang Jokowi orkestrasi," kata Umam. 

    "Artinya, Megawati ingin memperingatkan Jokowi agar tidak 'bermain sendiri' hingga melewati batas-batas kewenangan yang seharusnya dikendalikan Megawati sebagai pimpinan PDI-P," tutur dosen Universitas Paramadina itu. 

    Sebagaimana diketahui, nama Presiden Jokowi berulang kali disinggung oleh Megawati dalam pidatonya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023). 

    Di hadapan ribuan kader PDI-P yang hadir, Megawati berkelakar, nasib Jokowi tidak akan sama seperti sekarang jika tak ada PDI-P. 

    "Pak Jokowi itu kayak begitu lho, mentang-mentang. Lah iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah," kata Megawati sambil tertawa di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa.

    Seloroh Megawati tersebut disambut tawa para tamu undangan, termasuk Jokowi yang duduk di barisan kursi tamu terdepan. 

    Putri Soekarno itu bilang, seandainya PDI-P tak memberikan dukungan, maka Jokowi tidak akan jadi presiden seperti sekarang.

    "Lho legal formal lho, beliau jadi presiden itu enggak ada kan ini, legal formal diikuti terus sama saya," ujarnya.

    Sumber: Kompas.com

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa