Ngabalin Minta Tak Terprovokasi Taliban Berubah, Netizen: Barat Sudah Bepikir Kelas Dunia, Ini Kelas Kambing

SUMBARRAYA.COM, - - -

 Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan TNI mengevakuasi 26 WNI dari Afghanistan.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak terprovokasi adanya peryanyaan soal Taliban sudah berubah.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pada akun @AliNgabalinNew, Sabtu, 21 Agustus 2021.

"jangan terprovokasi dgn pernyataan org bahwa taliban sdh berubah. tetap full waspada, kita konsentrasi urusan dlm negeri. pandemi belum klar bro. syukur 26 WNI dan staf KBRI and family sdh tiba dgn selamat di tanah air. Deplu dan TNI thanks," cuitnya.

Sontak pernyataan Ngabalin soal Taliban tersebut mendapatkan respons dari netizen.

"Soal Taliban, Negara Barat sudah berpikir Kelas Dunia, ini masih berpikir Kelas Kambing," cuit pemilik akun @abu_waras.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi gerak cepat Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Badan Intelijen Negara yang bergerak cepat mengevakuasi 26 orang warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan.

"Dengan situasi dan kondisi yang sulit, Kemlu tetap berusaha untuk memulangkan warga negara Indonesia dari sana, tentu saya mengapresiasi gerak cepat Kemlu yang sudah berhasil melakukan evakuasi," katanya di Semarang, Sabtu, 21 Agustus 2021.

"Mereka yang ada di luar dan mengalami situasi tidak bagus, Kemlu dengan sangat cepat merespon ini," ujarnya.

Ganjar berharap semua WNI yang ada di Afghanistan selamat, termasuk yang sedang dievakuasi.

"Mudah-mudahan seluruh warga negara yang dievakuasi sehat dan selamat, yang belum segera bisa menyusul," katanya.

"Termasuk bagaimana nanti situasi perubahan dunia secara eksternal, khususnya dalam politik luar negerinya. Ini akan punya potensi untuk terpengaruh, maka saya ikuti terus tiap hari," ujarnya.

Disinggung mengenai adakah warga Jawa Tengah yang saat ini berada di Afghanistan atau yang sudah ikut dievakuasi hari ini, Ganjar mengatakan belum mendapat laporan.

Source: Galamedia