• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Kenakan Baju Baduy, Jokowi Dihina Tinggal Bawa Madu Jongkok Di Perempatan, Netizen: Rasis, Pidanakan!!


    SUMBARRAYA.COM  - - -

    Banyak warganet geram karena Presiden Joko Widodo dihina saat mengenakan pakaian adat Baduy dalam pidato kenegaraan.  Ia disebut-sebut “tinggal bawa madu duduk di perempatan.”

    Senin sore, 16 Agustus 2021, di akun FB Mak Lambe Turah, mayoritas warganet mengecam dan mendesak pihak yang menghina diproses. 

    MLT: “Ah materai lagi paling entar.”

    Yanti Aryani: “Tangkap aja..”

    Gabriella Pia Rosa: “Itu yang ngomong hatinya jelek amat ya... hitam kelam.”

    Gie: “Tangkap lalu suruh tinggal bersama suku Baduy, biar belajar tata Krama.”

    Poniyem: “Justru itulah bentuk penghargaan bapak Presiden terhadap berbagai suku yg ada d Indonesia.gak harus mengenakan jas.sehat selalu pak Jokowi.yg menyalak biarkan saja.”

    Andy: “Rasis, sebaiknya dipidanakan... gak perlu materai. Bibit2 perpecahan akan tersemai begitu rasisme dibiarkan.”

    Untuk diketahui, pakaian adat Suku Baduy yang dikenakan Presiden Jokowi saat pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, pada Senin, 16 Agustus 2021 jadi perbincangan hangat publik.

    Tak sedikit pula publik yang justru mencemari salah satu budaya kebanggaan bangsa Indonesia itu dengan pernyataan yang tidak pantas.

    Adalah akun @pawletariat yang dinilai banyak warganet telah bersikap rasis dengan merendahkan pakaian Suku Baduy yang dikenakan Presiden Jokowi.

    Adapun dalam kicauannya, akun tersebut mengatakan bahwa Jokowi cocok mengenakan baju adat Baduy.

    Namun dia menyaranakan agar Jokowi menjual madu dan jongkok di perempatan layaknya masyarakat Baduy yang kerap berjualan.

    “Azzzsksksksks Jokowi make baju adat baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan,” cuit akun @pawletariat.

    Sontak warganet tersebut mendadak viral, dia pun membuat klarifikasi yang mengatakan bahwa tak ada niatan menghina Suku Baduy yang sangat luhur.

    “Terkait dengan tweet gue soal suku Baduy saya cuma mau bilang begini. Saya sama sekali gak ada niat menghina suku Baduy. Saya tahu, suku Baduy memiliki tradisi dan kearifan yang sangat luhur,” ujar akun tersebut dalam kicauan lain.

    Dia pun mengaku bahwa sebenarnya sangat prihatin mdengan kondisi yang dialami masyarakat Baduy yang harus menjual madu hutan dengan berjalan ratusan kilometer.

    “Tapi memang benar saya memiliki keprihatinan dan keresahan tentang warga Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer kemudian menggelandang di Jakarta demi jualan madu hutan Rp100 ribu per botol. Sesuatu yang kemungkinan terjadi karena ruang hidup warga Baduy semakin sempit,” jelasnya.

    Kemudian secara khusus dia pun meminta maaf atas kicauan tersebut kepada masyarakat Baduy.

    “Dengan demikian saya meminta maaf atas cuitan saya tersebut, khususnya kepada warga Baduy. Saya mengakui kesalahan, dan akan belajar untuk lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat soal masyarakat adat Nusantara,” imbuhnya dinukil Hops.id.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy, asal Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

    Orang nomor satu di Republik Indonesia itu mengenakan pakaian serba hitam, kemudian ikat kepala warna biru, ditambah tas anyaman khas Baduy.

    Source: netralnews.com

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa