• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Pengakuan Mantan Teroris, Hendak Roket Istana Presiden: Ini Bukan Konspirasi


    SUMBARRAYA.COM, - - -

     Pengakuan mengejutkan disampaikan mantan terpidana teroris, Sofyan Tsauri yang mengaku sekelompok teroris hendak meluncurkan roket ke Istana Presiden.

    Menurut mantan teroris jaringan Al-Qaeda ini, kelompok teroris yang berada di Bogor tersebut ingin meledakkan Istana Presiden tersebut dengan roket pada 2011-2012 silam.

    Selain itu  lanjut Sofyan, kelompok teroris Bogor itu juga hendak meledakkan gas di Tangerang.

    “Oleh kelompok Parung di Bogor. Mau diroket. Kejadian 2011-2012,” ungkap Sofyan Tsauri.

    Hal itu disampaikan Sofyan Tsauri saat tampil di video Podcast Youtube Deddy Corbuzier, seperti dilihat pada Rabu 7 April 2021.

    Dalam tayangan video itu, Sofyan juga mengomentari soal aksi serangan teroris di Mabes Polri yang dilakukan Zakiah Aini.

    Menurutnya, jenis senjata yang digunakan Zakiah Aini untuk menerobos masuk dan melakukan penyerangan di Mabes Polri merupakan salah satu senjatanya yang dibeli dari murid Sofyan.

    “Punya transaksinya. Dibeli ZA 17 Februari 2021. Jadi ada waktu 1,5 bulan untuk persiapkan (aksi),” tutur Sofyan.

    Senjata api yang dibeli Zakiah Aini itu, kata Sofyan, berjenis M84 Beretta dengan kaliber 4,5 dan sudah di-upgrade sampai 900 FS.

    Ia pun menyebut pada jarak tertentu, senjata api itu sangat berbahaya bahkan bisa membuat nyawa seseorang melayang.

    “Jarak 1 sampai 2 meter jika kena kepala mati. Tapi kalau jarak lebih 3 meter gak mati,” ujar Sofyan.

    Mengutip Suara.com, Sofyan Tsauri dalam tayangan video tersebut juga mengaku bersyukur bisa cepat sadar dan kembali ke NKRI.

    Adapun saat ia menjadi teroris dirinya adalah pemasok senjata, sekaligus pelatih ikhwan di Aceh dan melakukan cuci otak.

    Saat melakukan cuci otak, ia mengaku hanya butuh waktu 1 jam. Apalagi kalau korbannya punya masalah, sangat cepat prosesnya.

    Sofyan mengatakan, usai dirinya melakukan cuci otak dengan mengutip ayat Alquran para korbannya akan rela mati meski membawa bom.

    Mantan terpidana teroris yang menjalani hukuman di Lapas Cipinang ini menegaskan bahwa hal itu adalah fakta, dan bukan konspirasi.

    “Ini fakta bukan konspirasi. Brain washing. Bisa menyasar siapa saja. Siapa pun bisa terpapar. Tidak memandang status sosial dan usia. Demikian dahsyatnya,” ujarnya.

    Source: makassar.terkini.id

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa