• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Buzzer Diserang, Denny Siregar Meradang


    Buzzer Diserang, Denny Siregar Meradang

     SUMBARRAYA.COM, - - -

     Buzzer yang selama ini kerap membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) diserang habis-habisan beberapa hari belakangan ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021.

    Tak hanya Dewan Pers yang mengkritisi dengan keras keberadaan Buzzer tersebut, tetapi banyak pihak, termasuk tokoh agama dan Ormas Islam meminta para Buzzer tersebut dibubarkan. ...... Istana negara pun dengan tegas mengatakan, pemerintah tak punya buzzer untuk membela kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

    Bantahan itu disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman. Ia menyebut, seluruh warga punya hak untuk menyampaikan pandangan, termasuk mengkritik pemegang kuasa.

    "Pemerintah tidak punya buzzer," kata Fadjroel, Rabu, 10 Februari 2021.

    Penggiat Media Sosial Denny Siregar pun angkat suara terhadap pihak-pihak yang menyerang Buzzer yang dianggap selama ini pro Jokowi dan menyerang pihak-pihak yang menyerang Jokowi secara membabi buta.

    "Tanda-tanda kematian media2 besar adalah cari kambing hitam dari masalah mereka yang terjebak biaya operasional yang tinggi..," cuit Denny Siregar pada Rabu, 10 Februari 2021, dikutip BentengSumbar.com di akun twitternya @Dennysiregar7, ketika menjawab pernyataan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Arif Zulkifli.

    Arif Zulkifli sendiri menyebut kehadiran dari para pendengung (buzzer) itu menjadi membahayakan bagi kebebasan pers.

    "Kalau gada kita, orang2 medsos yang mereka suka tuding buzzer itu, maka @VeronicaKoman yang buron dan jadi penghianat negeri, akan jadi pahlawan ditangan @dewanpers..Ancor, kan ?" kata Denny Siregar pada postingannya di twitter yang menyertakan link berita salah satu media online dengan judul "Ade Armando: Kenapa Dewan Pers Dan LBH Pers Membela Veronica Yang Seorang Buron?".

    Pada cuitan yang lain, Denny Siregar meneruskan postingan salah seorang netizen ANO @9itmr tentang video dukungan Sujiwo Tejo terhadap Jusuf Kalla pada Pilpres 2009.

    Denny Siregar pun melayangkan sindiran kepada budayawan Sujiwo Tejo.

    "Kalau ini bukan buzzer namanya..Buzzer itu yang membela @jokowi, kalau bela JK namanya pejuang masa depan..Gitu kan ya mas @sudjiwotedjo ?" kata Denny.

    Bahkan, Denny Siregar pun menyentil dengan keras pihak-pihak yang kerap menyerang pemerintah sebagai orang-orang yang tidak bisa membedakan kritik dan menghina.

    "Jangan ajari mereka utk bedakan antara kritik dan menghina.. Wong bedakan antara Ratna Sarumpaet oplas dan digebukin saja pun mereka tidak bisa..," katanya pada cuitannya yang lain, Kamis, 11 Februari 2021.

    Pada kesempatan lain, Denny Siregar menegaskan, pendukung Jokowi banyak yang mapan, bahkan banyak yang sosialita. Mereka membela Jokowi bukan karena dibayar.

    Bahkan, kata Denny Siregar lagi, waktu kampanye mereka rela merogoh kocek sendiri.

    "Yang gua kenal, pendukung @jokowi itu banyak banget yg mapan, bahkan banyak yg sosialita. Mrk bela Jokowi krn suka aja, bkn dibayar. Bahkan waktu kampanye mrk rela keluar uang. Kalau mrk ini dianggap buzzer, gimana bs tertibkan mrk ? Wong mrk merdeka, ga pake nasi bungkus," pungkas Denny.

    Menurut Denny, sebenarnya tudingan buzzerRp itu muncul karena suara mereka kalah di media sosial. Ia mengatakan, pendukung Jokowi itu memang seperti lebah, tenang ketika tidak diganggu dan tampak tidak kelihatan. 

    "Sebenarnya tudingan buzzerRp itu muncul krn suara mereka kalah di media sosial. Pendukung @jokowi itu mmg seperti lebah. Tenang ketika tidak diganggu dan tampak tidak kelihatan. Tapi ketika ada yg mau merusak sarang, bzzzzzz... Bang jago aja ampun2. Wajahnya bentol2," urainya.

    "Buzz itu dengung. Buzzer itu pendengung. Mirip lebah. Bersama, bersatu, mempertahankan sarang. Menyerang ketika diperlukan. Dan para buzzer, seperti gua, baru keluar ketika para kadal ingin menguasai dunia. Siapa lagi yang mau melawan keganasan kadal ? Para domba ?" lanjutnya. 

    Denny pun membalas kritikan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang meminta Buzzer diberantas.

    "Apapun yang keluar dari mulut PKS, kita wajib gak percaya." kata Denny dengan menampilkan tangkapan layar berita media online yang memuat pernyataan Mardani Ali Sera. Selain itu, Denny juga menyertakan tangkapan layar berita dengan judul "PKS Siapkan 500 Ribu Kader 'Kuasai' Twitter & Facebook di Indonesia".

    (by)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa