Terkait Pancasila, Gatot Beberkan Kapan Prajurit Boleh Bunuh Atasannya
SUMBARRAYA.COM, - - -
Mantan Panglima TNI yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan
Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo heran saat ada upaya yang mengubah dan
mengganti Pancasila, beberapa pihak malah diam.
Sebagai mantan
prajurit TNI, Gatot mengakui dia bergelora melihat upaya mengubah
Pancasila. Menurut Gatot Nurmantyo, Pancasila mesti dipertahankan.
Mengapa
demikian? Gatot menjelaskan tiap prajurit TNI telah terikat sumpah
setia pada negara sampai meninggal dunia. Makanya, dia resah saat
melihat ada upaya untuk mengotak-atik Pancasila.
Gatot Nurmantyo mengatakan prajurit TNI semuanya telah disumpah saat dilantik menjadi prajurit.
Sumpahnya
prajurit ada tiga yaitu pertama; Akan setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; Kedua, Akan
tunduk pada hukum dan pegang teguh disiplin keprajuritan; Ketiga, Akan
setia dengan tidak melanggar perintah.
Komandan boleh dibunuh
Sumpah prajurit itu diuji baru-baru ini saat ada upaya mengubah Pancasila.
“Saat
Pancasila mau diganti kok diam ya, (alasannya) takut pada atasan.
Karena ada (aturan) taat pada atasan dan tak langgar perintah,” ujar
Gatot dalam deklarasi KAMI Jawa Barat seperti melansir hops.id.
Namun
demikian, mantan Panglima TNI itu menegaskan, prajurit boleh melawan
bahkan membunuh atasan, manakala atasan telah melanggar sumpah setia
pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kapan boleh tidak taat
pada atasan dan kapan atasan boleh dibunuh? Ada waktunya, manakala
atasan melanggar sumpah pertama, dan tidak pegang teguh hukum, itu boleh
dibantah,” kata dia.
Pengkhianatan Pancasila
Gatot
menegaskan atasan yang mencoba mengubah Pancasila wajib dilawan. Dalam
sejarah, kata dia sudah, ada kasus atasan yang ingin mengubah Pancasila.
“Jadi
apabila komandan sama-sama ingin mengubah Pancasila boleh di bunuh.
Contohnya ada, G30S PKI. Cari Untung (Lekol Untung) anak buahnya (suruh
cari) hidup atau mati. Komandan Brigade Infanteri I itu, anak buahnya
dicari hidup atau mati, karena mengkhianati Pancasila,” ujarnya.
Lahirkan KAMI
Sebelumnya
dalam ILC tvOne, Gatot Nurmantyo mengakui sejak 2017, dia merenungi
kehidupannya dan sampai pada titik perenungan, apa yang bisa saya
perbuat bagi bangsa ini?
Sebagai TNI, dia mengaku telah disumpah
setia pada negara pada 38 tahun lalu. Meski saat ini dia sudah pensiun,
mantan Panglima TNI bakal terus terikat sumpah setia pada negara sampai
dia dikebumikan di tanah.
Namun kemudian ada momentum yang membuatnya bergelora pada sumpah setia pada negara.
“Saya
terkejut begitu ada RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Yang membuat
saya tekejut karena saya pernah disumpah 38 tahun lalu yang intinya
sumpahnya demi Allah akan selalu setia NKRI,” ujarnya.
Menurutnya
RUU HIP itu disinyalir merupakan jalan untuk mengubah Pancasila.
Makanya Gatot merasa hal ini perlu dihentikan. Maka dari itu dia pun
siap pasang badan untuk menjaga pilar NKRI.
“Makanya dalam
pembukaan UUD 1945 kalau itu diubah maka Indonesia itu ya diubah. Maka
saya akan pertanggungjawabkan ini. Minimal saya mengingatkan,” kata dia.
(Source: law-justice.co)
No comments