Wako Padang, " OTT Dijadikan Bahan Evaluasi" Agar ASN Lebih Waspada
SUMBARRAYA.COM, (Padang) - - -
Wali Kota Padang Mahyeldi menegaskan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh
Tim Saber Pungli Provinsi Sumatera Barat terhadap salah seorang ASN
Pemko Padang yang berdinas di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) harus
dijadikan pelajaran dan peringatan bagi seluruh ASN di lingkungan Pemko
Padang.
"OTT ini harus menjadi bahan evaluasi kita semua. Dan bagi ASN harus
lebih berhati-hati lagi dalam bekerja dengan mentaati seluruh aturan
yang ada", ungkap Mahyeldi saat menggelar jumpa pers, di kediaman
resminya di Jalan A, Yani, Minggu (20/10/2019) siang. Di kesempatan itu,
juga dihadiri Sekretaris Daerah Amasrul, Inspektur Corri Saidan, Kepala
Bapenda Alfiadi, Kabag Humas Edi Dharma dan Sekretaris Bapenda Syukral
Saukani.
Ia mengatakan, Pemko Padang sangat konsisten dan serius dalam
pemberantasan tindakan korupsi dan pungutan liar. Hal itu telah
dibuktikan dengan pembentukan Satgas Pungli di Kota Padang.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam mengatasi tindakan korupsi, Kota Padang
juga telah diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat.
Serta, merekemondasikan tiga OPD untuk mengikuti desk evaluasi Zona
Integritas (ZI) Wilayah Bebas Koruspi (WBK) dari Kemenpan-RB.
"Dan juga saat ini, kita sedang menyiapkan sistem pembayaran secara
online bagi semua jenis pelayanan untuk menutup celah terjadinya
korupsi. Ini bentuk komitmen menghadirkan wilayah bebas korupsi di Kota
Padang", ulasnya lagi.
Terkait dengan OTT tersebut, Mahyeldi mengatakan, dirinya masih menunggu
proses hukum yang sedang berjalan dari pihak kepolisian. "Kita Pemko
Padang menghormati proses hukum yang terjadi, dan jika sudah terbukti
melanggar maka kita lihat aturan yang berlaku untuk memberikan sanksi,"
tutur Mahyeldi.
Ia juga mengingatkan, dalam mengurus administrasi atau apapun yang
berkaitan dengan hal bayar membayar dengan aparatur Pemko Padang harus
ada bukti kwitansi.
"Jika aparatur tidak memberikan kwitansi, berarti ada indikasi pungli atau tindakan penyimpangan lainnya", tutup Mahyeldi.
(th).
No comments