• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Round-Up Debat 3 Babak Fahri Hamzah Vs KPU soal KPPS Meninggal

    Debat 3 Babak Fahri Hamzah Vs KPU soal KPPS Meninggal

     (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)

    SUMBAR RAYA.COM (Jakarta) - - - 

    Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saling sahut dengan KPU terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS seusai Pemilu 2019. Perdebatan itu pun berlangsung hingga 3 babak. Berikut ini rangkumannya.

    Babak I: Bagaimana dengan Pemilu Sebelumnya?

    Fahri mencuit dengan tagar #AdaApadiTPS di akun pribadinya. Dia membandingkan jumlah petugas KPPS yang meninggal saat Pemilu 2019 dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

    "Kenapa pemilu sebelumnya orang tidak meninggal ya? Adalah apa di pemilu 2019?" tulis Fahri pada Minggu (5/5/2019).

    Cuitan Fahri itu direspons oleh komisioner KPU, Pramono Ubaid Tantowi. Dia menjelaskan bahwa bukan hanya kali ini pemilu menelan korban jiwa.

    "Mohon maaf, bung @Fahrihamzah. Berdasarkan data KPU, petugas KPPS yang meninggal dunia pada Pemilu Legislatif 2014 sebanyak 144 orang (saat itu masih 4 surat suara)," kata Pramono, Selasa (7/5).

    Dia menegaskan bahwa cuitan Fahri salah. "Jadi salah kalau dibilang, tidak ada petugas yang meninggal di Pemilu sebelumnya. Demikian untuk dimengerti," sambungnya.

    Babak II: Fahri Sebut Ada Kemungkinan KPPS Diracun
    Fahri sempat menerima kedatangan sejumlah dokter pada Senin (6/5). Dia menerima laporan investigasi dari para dokter soal kemungkinan petugas KPPS meninggal pada Pemilu 2019 karena diracun.

    "Mereka melaporkan beberapa temuan, saya tertarik karena dokter-dokter dari berbagai keahlian yang hadir. Saya kira sebaiknya pemerintah terbuka dengan apa yang terjadi, terutama KPU. Dibuka saja masalahnya apa dan investigasi terhadap korban. Itu harus dilakukan satu per satu, jangan membuat generalisasi lalu ada uang tutup mulut," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).

    "Beberapa investigasi yang mereka lakukan itu cukup mengagetkan, karena modus dari meninggalnya juga sebagiannya ada kemungkinan adanya racun. Kira-kira begitu," sambungnya.

    KPU lalu menjawab dugaan Fahri itu dengan mempertanyakan apakah dia sudah melakukan takziah. "Kami sih udah datang ke beberapa keluarga korban, apakah yang bersangkutan udah pernah takziah ke keluarga korban?" ujar komisioner KPU Viryan Aziz di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

    Fahri balas merespons. Menurutnya, usulan agar meninggalnya petugas KPPS diinvestigasi adalah bentuk takziah nasional.

    "Salah satu arti takziah adalah ucapan dan sikap agar keluarga korban yang ditinggalkan terhibur. Jadi, usulan saya agar kematian keluarga mereka diinvestigasi adalah takziah nasional saya kepada seluruh yang ditinggal, termasuk kita sebagai bangsa," kata Fahri kepada wartawan, Rabu (8/5).

    Babak III: Usulan Tim Investigasi KPPS Meninggal

    Fahri mengusulkan pembentukan tim investigasi untuk mengetahui sebab petugas KPPS meninggal dunia. Tujuannya adalah menghindari spekulasi.

    "Nah, karena itu, jangan dibiarkan ini jadi spekulasi sebaiknya KPU terbuka, dan nanti saya mengusulkan karena mulai hari Rabu nanti masa sidang pertama dimulai, komisi II sebaiknya mendukung dibentuknya tim investigasi, khususnya kepada nyawa ya, kepada yang meninggal, bukan soal kecurangan dan lain-lain," ujar Fahri, Senin (6/5).

    Komisioner KPU Viryan Aziz menyebut usulan pembentukan tim investigasi tidak relevan. Sebab KPU sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    "Kami melakukan audit medis terhadap rekan-rekan kami yang meninggal," ujar komisioner KPU, Viryan Aziz, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

    "Tim investigasi saya pikir tidak relevan, yang relevan sekarang adalah kita ingin mengetahui. Sudah berjalan sejak awal, kami sudah komunikasi dengan Kemenkes," kata Viryan.

                                                                                                                                              (detik.com)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa