Mahyeldi Kunjungi Tugu Perjuangan Bela Negara di Kab. Limapuluh Kota
![]() |
Mahyeldi langsung melakukan rangkaian kegiatan dengan mengunjungi Tugu Perjuangan Bela Negara di Kecamatan Suliki Gunung Mas Kabupaten 50 Kota, |
Pasca dilantiknya Wali Kota Padang Mahyeldi sebagai Ketua Forum Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) Bela Negara Provinsi Sumbar masa bhakti 2018 –
2023 oleh Kepala Kementrian Pertahanan Perwakilan Sumbar Kolonel Inf
Choirul Mustafa di ruang serba guna Bagindo Aziz chan Kantor Balai Kota
Aia Pacah Kecamatan Koto Tangah selasa kemaren.
Mahyeldi langsung melakukan rangkaian kegiatan dengan mengunjungi Tugu
Perjuangan Bela Negara di Kecamatan Suliki Gunung Mas Kabupaten 50 Kota,
dan dilanjutkan dengan upacara Hari Bela Negara di lapangan RTH Imam
Bonjol Padang, Rabu (19/12/18).
Disela kegiatan upacara Hari Bela Negara tersebut Mahyeldi mengatakan,
sesuai amanat yang disampaikan oleh Ketua Umum Bela Negara Pusat Laksda
TNI (Purn) Prof. Dr. Setyo Harnowo drg.Sp,BM, dan Ketua Legiun Veteran
Sumbar Letkol Amir Syarifudin dipesankan kepada saya untuk mewujudkannya
monumen Bela Negara yang sudah dimulai pembangunannya semenjak 9 tahun
yang lalu. Lokasi tersebut dulunya dijadikan tempat pemancar radio oleh
Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Syafrudin Prawira
Negara.
Di sebutkan Mahyeldi, pada masa perjuangan PDRI tersebut, Belanda
mengatakan bahwa Negara Indonesia sudah hancur dan Indonesia telah
dikuasai oleh Belanda, berkat pemancar siaran radio yang disiarkan
sampai ke India dan Negara lain, dan India menyatakan bahwa Sumatera
Tengah Negara Indonesia masih ada.
“Ini menunjukan kepada kita bahwa Monumen Bela Negara PDRI dan presiden
Syafrudin Prawira Negara pada waktu itu keberadaan beliau selaku
Presiden PDRI tidak bisa dihilangkan begitu saja, pada masa lebih kurang
6 bulan melanjutkan Pemerintah Negara Republik Indonesia terjaga dan
terpelihara,”sebut Mahyeldi.
Ditambahkan Mahyeldi, PDRI ini adalah satu-satunya peristiwa yang
bersejarah dalam sejarah bangsa indonesia, sebagai Ketua Forum Bela
Negara tugas kita kedepan harus mewujudkan dan mengkonkritkan bagaimana
pemahaman pengetahuan, kesadaran anak bangsa ini dengan PDRI yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari Belan Negara.
“Semoga ini menjadi kesadaran seluruh bangsa indonesia bahwa PDRI di
Sumbar menunjukkan bahagian kelanjutan dan estafet dari sejarah NKRI,
Presiden PDRI Syafruddin Prawira Negara tidak bisa di lupakan menjadi
catatan sejaran bangsa Indonesia,”imbuh Mahyeldi.
Di sisi lain mantan ketua Forum DPW Bela Negara Sumbar, Amir Syarifudin
menjelaskan latar belakang di dirikannya tugu PDRI ini pertama ditinjau
segi sejarah, tempat tersebut pernah dijadikan basis perjuangan Tuangku
Imam Bonjol, Dahlan Djambek dan di daerah ini juga lahir pahlawan
Nasional yaitu Tan Malaka, kedua dari keamanan tempat tersebut sangat
sulit ditembus oleh Belanda kemudian segi logistik tempat tersebut
sangat subur sehingga untuk urusan logistik tidak sulit.
Selanjutnya Amir Syarifudin menyebutkan bahwa pada Tahun 1948-1949
tempat ini dijadikan basis perjuangan PDRI oleh Syafurudin Prawira
Negara bersama kabinetnya.
# vn
No comments