• Breaking News

    Advertisement

    loading...

    Survei Indomatrik: Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Selisih Tipis

    Survei Indomatrik: Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Selisih Tipis
    Rilis survei Indomatrik yang juga dihadiri koalisi Jokowi.

    SUMBAR RAYA. COM, - - - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan dua bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019.

    Dua pasangan capres dan cawapres itu adalah Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

    Keputusan itu disampaikan Ketua KPU RI, Arief Budiman saat membacakan Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR dan DPD, serta Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, di Gedung KPU, Jakarta, Kamis sore, 20 September 2018.

    Sementara itu, Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersaing ketat di lembaga survei. Yang teranyar, keduanya hanya berselisih 5 persen suara saja di survei Indomatrik pada 20-25 Agustus 2018.

    Survei yang dilakukan di seluruh Indonesia ini melibatkan 1.800 responden dengan rentang usia 17 tahun keatas. Margin of error sebesar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan metode multistage random sampling selama 15-20 Agustus.

    Hasillnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapatkan suara 49,32 persen. Sementara, Prabowo Subuanto-Sandiaga Uni mendapat 44,90 persen.

    Direkrut Riset Indomatrik Husin Yasid mengatakan, masih ada 5,78 persen belum menentukan pilihannya.

    “Ini merupakan modal awal bagi kedua capres atau cawapres. Sekalipun pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul 4,41 persen,” kata Husin dalam keterangannya, Kamis, 20 September 2018.

    Husin melanjutkan, survei ini juga menunjukkan bahwa perbedaan elektabilitas di bawah 10 persen dapat dikatakan Jokowi belum unggul dari Prabowo.

    “Artinya (Prabowo) masih terbuka peluang meraih simpati publik,” ujar Husin.

    Suara survei ini juga berbeda dengan perolehan suara Jokowi dengan Prabowo di Pilpres 2014 lalu.

    Jika di 2014 Jokowi mendapatkan 53,15 persen suara, kali ini menurun menjadi 49,32 persen. Untuk Prabowo dulu mendapat 46,85 persen dan kini mendapat 44,90 persen.

    Beberapa responden mengharapkan agar pemimpin mendatang mampu menjaga keamanan dari serangan teroris, utang negara dilunasi, lebih tegas kepada koruptor hingga menghapus kesenjangan sosial.

    Meragukan

    Ketua DPP Partai Hanura Benny Rhamdani meragukan hasil survei yang dirilis lembaga survei Indomatrik. Dalam survei tersebut, tingkat elektabilitas pasangan bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi)- Ma'ruf Amin hanya selisih 4,41 persen dibanding rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

    Benny yang turut hadir dalam rilis hasil survei tersebut mengatakan, jika dibandingkan dengan lembaga survei yang lain memiliki perbedaan yang jauh. Padahal, kata dia, survei yang dilakukan dalam rentan waktu yang relatif sama.

    "Agak ragu kenapa karena semua hasil lembaga survei yang kami kumpulkan secara umum agak berbeda jauh kalau hasil survei ini terkait elektabilitas capres-cawapres melalui metodologi yang sama menempatkan Jokowi-Ma'ruf di 49 persen kemudian Prabowo 44 persen saya agak ragu karena angkanya agak jauh dengan apa yang kita kumpulkan dari lembaga survei yang lain," kata Benny, Kamis, 20 September 2018.

    Benny mencontohkan, salah satu lembaga survei LSI yang melakukan survei pada 12-19 Agustus. Hasilnya, kata Benny Jokowi berada pada 52 persen sementara Prabowo 29 persen.

    "Misalnya LSI melakukan survei dari tanggal 12-19 Agustus, sementara Indomaterik dsri 15-20 dari hasil survei LSI menempatkan Jokowi 52 persen kemudian Prabowo di 29 persen padahal bulan surveinya hampir sama," paparnya.

    Meski demikian, Benny tak mau menyimpulkan bahwa hasil tersebut salah, ia lebih memilih keliru dalam penelitian. "Tapi saya enggak berani mengatakan hasil survei ini enggak bener, tapi ada yang keliru," terangnya.

    Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP PKB Lukman Edy, menurutnya, seperti LSI dan Indomatrik itu hampir berhimpitan melakukan surveinya.

    "Jadi kalau begitu kita bandingkan karena tugas saya ini bang di partai untuk merangkum semua lembaga survei, sehingga dapat gambaran total ada sembilan lembaga survei sehingga keliatan kecenderungannya," kata Edy yang juga hadir dalam rilis tersebut.

    "Lembaga-lembaga survei yang lain rata-rata untuk pak Jokowi di atas 50 persen, ada yang 52, ada 53 persen sementara (Indomaterik) mensurvei 49 persen, sementara Pak Prabowo rata-rata masih di bawah 30 persen," ujarnya.

    Kendati demikian, Edy menegaskan, bahwa hasil itu akan menjadi catatan bagi Jokowi. "Ini pasti akan jadi catatan buat kami di PKB khususnya karena kami diminta untuk memantau seluruh hasil lembaga survei," tukasnya.

    Di Pilpres 2019, Hanura dan PKB merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Koalisi tersebut pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

    (Sumber: pojoksatu.id/okezone.com)

    No comments

    ada

    ada

    Post Bottom Ad

    ad728
    PT. Prosumbar Media Group, Mengucapkan: Selamat datang di www.sumbarraya.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Nov Wibawa