Kisruh DPC Partai Hanura Padang Ir. Fefrizal Bantah Pernyataan Fauzi Novaldi “ Saya Mundur Bukan di Ganti ”
Sumbar Raya.Com,- - -
Kisruh di
Partai Hanura pusat berimbas sampai kejajaran Partai Hanura di daerah, tidak
saja pergantian ketua-ketua DPD akan tetapi terus berlanjut sampai ketingkat
Dewan Pimpinan Cabang (DPC), seperti yang dialami oleh Ir.Fefrizal yang
menyatakan mundur sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kota Padang.
Mundurnya
Ir.Fefrizal dari kursi Ketua DPC Partai Hanura Kota Padang tampaknya berbuntut
panjang, dan membuat DPD Partai Hanura Sumbar jadi kebakaran jenggot. Hal ini
tampak pada pernyataan Sekretaris DPD Partai Hanura Sumbar, Fauzi Novaldi yang
menyatakan Fefrizal telah di berhentikan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai
Hanura.
“ Fefrizal
diganti oleh Dewan Pimpinan Pusat karena di Mosi Tak Percaya oleh 9 (sembilan) dari11
(sebelas) PAC Partai Hanura Kota Padang. Kata kata Mundur dan Diganti jelas
mempunyai makna yang berbeda” ujar Fauzi Novaldi.
Ketika
Sumbar Raya mengkomfirmasikan persoalan diatas pada Ir. Fefrizal di kawasan
Andalas, Kecamatan Padang Timur menanggapinya dengan senyuman. Dan membeberkan
persoalan tersebut dengan detil.
“Saya Mundur
dari jabatan Ketua DPC dan Kader Partai Hanura Kota Padang, bukan diganti
seperti yang dilansir DPD Partai Hanura Sumbar,” katanya dengan tegas.
Pada Jumat( 13/7)
siang dirinya sudah mundur sebelum SK pemberhentian sebagai Ketua DPC Hanura
Kota Padang di keluarkan Dewan Pimpinan Pusat.
Tidak itu
saja Fefrizal juga mengatakan kronologis kejadiannya sebagai berikut, pada
tanggal 14 Mei, Marzul Veri sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sumbar sudah
mencoba mengganti Ketua DPC Hanura Kota Padang dengan memerintahkan Elvi Amri
untuk mencari dukungan ke PAC. Hasilnya tidak satu PAC pun yang bersedia.
Pada hari
Minggu dan Senin tanggal 11 Juli 2018 Ketua-Ketua PAC didatangi oleh Elvi Amri
dan dipaksa menanda tangani surat mosi tidak percaya dengan ancaman dicoret
dari daftar Bacaleg jika menolak.
Itikad tidak
baik DPD mulai terlihat saat saat DPD mulai mengumpulkan Ketua Ketua PAC di
sekretariat DPD pada tanggal 8 juli 2018 , jam 10 pagi. Yang hadir pada saat
itu sampai siang hanya PAC Pauh. Sedangkan beberapa PAC seperti PAC Kuranji dan
PAC Nanggalo yang sempat hadir, langsung pulang setelah tahu tujuan dari
pertemuan tersebut. Yaitu meminta PAC menanda tangani surat mosi tidak percaya.
Dan pada jam
17.00 Wib (8/7), saya mengadakan pertemuan dengan 8 (delapan) PAC di kafe
Mahakam yang berlokasi di jalan Mahakam dan menyatakan mengenai pengunduran
diri sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kota Padang.
Hadir pada
saat itu Ketua PAC Padang Timur, Padang Barat, Padang Utara, Nanggalo, Lubuk Kilangan,
Lubuk Begalung, Kuranji,Bungus.
Dan pada jam
12.00 malam PAC didatangi oleh Elvi Amri dan kawan kawan para Ketua PAC dipaksa
menanda tangani surat mosi tidak percaya yang sudah disiapkan. Bagi PAC yang
tidak mau menanda tangani diancam akan dicoret dari daftar Bacaleg.
Hal tersebut
diatas membuat situasi menjadi tidak kondusif lagi di DPC Partai Hanura Kota
Padang karena kuatnya intervensi dari DPD pada DPC Hanura Kota Padang.
Lebih jauh
Fefrizal juga mengungkapkan, Kejanggalan mulai terlihat saat Sekretaris DPD
mulai memaksa meminta user name dan password silon melalui Elvi Amri. Masa DPD
yang ingin dan meminta ussername dan password sistim informasi pencalonan
(silon) kepada DPC dengan cara memaksa. Padahal Proses input data bacaleg ke
Silon baru akan dilakukan setelah rapat pleno tim Seleksi pencaleg an dan memutuskan
nama nama Caleg yang akan didaftarkan ke KPU beserta nomor urutnya. Ujar
Fefrizal panjang lebar. (wik/ed)
No comments