Dituding Keturunan PKI dan Cina Singapura, Ini Penjelasan Presiden Jokowi Saat Kunker ke Sumbar
Presiden Jokowi bersama Ketua OSIS SMA se Sumbar saat menikmati
perjalanan dari BIM ke Padang dengan KA Bandara Minangkabau Ekspres.
SUMBAR RAYA.
COM, - - - Semakin masifnya informasi hoax yang menuding Presiden Joko
Widodo (Jokowi) sebagai pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI) atau
anak keturunan PKI, dibantah langsung oleh Presiden Jokowi saat
melaksanakan kunjungan kerja ke Ranah Minang.
"Saya lahir tahun 1961. PKI dibubarkan tahun 1965. Saya masih balita ketika itu. Mana ada balita ikut PKI," bantahnya saat meresmikan operasional kereta api Bandara Minangkabau Ekspres, Senin, 21 Mei 2018.
"Saya lahir tahun 1961. PKI dibubarkan tahun 1965. Saya masih balita ketika itu. Mana ada balita ikut PKI," bantahnya saat meresmikan operasional kereta api Bandara Minangkabau Ekspres, Senin, 21 Mei 2018.
Menurut
Kepala Negara, isu PKI tak berhenti ditujukan orang-orang tak
bertanggungjawab kepada dirinya. Bahkan, tuduhan itu menyebut orangtua
atau garis keturunannya terlibat PKI.
"Dikejar isu lagi. Orang tuanya Jokowi PKI. Telusuri saja, kan mudah. Semua sudah terbuka. Tanyakan saja masjid dekat rumah saya, siapa nenek saya, kakek saya, bapak saya, ibu saya," tuturnya.
Lucunya, kata Presiden Jokowi, ada isu lagi, dirinya dibilang anak keturunan Cina Singapura. Kepala Negera mengatakan, isu itu perlu diluruskan supaya tak meluas ke mana-mana.
"Ini kalau tak saya jawab ke mana-mana. Bapak-ibu saya orang desa. Saya orang ini kampung. Kalau isu-isu ini diteruskan, kita tak produktif. Menghabiskan energi membahasnya," ucapnya.
Presiden menegaskan, seluruh elemen masyarakat Indonesia harus meninggalkan isu-isu negatif. Harusnya lebih fokus membangun infrastruktur, kemudian membangun sumber daya manusia.
"Kita harus produktif untuk bisa mengejar ketertinggalan dari negara tetangga," imbaunya. (sumber BENTENGSUMBAR. COM )
"Dikejar isu lagi. Orang tuanya Jokowi PKI. Telusuri saja, kan mudah. Semua sudah terbuka. Tanyakan saja masjid dekat rumah saya, siapa nenek saya, kakek saya, bapak saya, ibu saya," tuturnya.
Lucunya, kata Presiden Jokowi, ada isu lagi, dirinya dibilang anak keturunan Cina Singapura. Kepala Negera mengatakan, isu itu perlu diluruskan supaya tak meluas ke mana-mana.
"Ini kalau tak saya jawab ke mana-mana. Bapak-ibu saya orang desa. Saya orang ini kampung. Kalau isu-isu ini diteruskan, kita tak produktif. Menghabiskan energi membahasnya," ucapnya.
Presiden menegaskan, seluruh elemen masyarakat Indonesia harus meninggalkan isu-isu negatif. Harusnya lebih fokus membangun infrastruktur, kemudian membangun sumber daya manusia.
"Kita harus produktif untuk bisa mengejar ketertinggalan dari negara tetangga," imbaunya. (sumber BENTENGSUMBAR. COM )
No comments