Waduh, Bapak dan Anak Kompak Masuk Penjara karena Pukuli Janda hingga Babak Belur

Budi Santoso (58) beserta anaknya, Andi Wijaya (27) ditangkap polisi.
SUMBAR RAYA. COM -
Budi Santoso (58) beserta anaknya, Andi Wijaya (27) memang merupakan
pasangan yang kompak. Keduanya sama-sama dijebloskan ke jeruji besi
lantaran menganiaya seorang janda hingga babak belur.
Dilansir dari Kricom.id, perbuatan keji bapak dan anak tersebut bermula ketika Budi mempunyai hubungan asmara dengan seorang janda, Siti Marfiah (40). Karena saking cintanya, bapak satu anak ini rela mengeluarkan uang banyak untuk keperluan kekasih.
Hingga suatu ketika, Siti yang sedang berada di sebuah kafe meminta kepada Budi agar dijemput dan diantar pulang ke rumah.
Dilansir dari Kricom.id, perbuatan keji bapak dan anak tersebut bermula ketika Budi mempunyai hubungan asmara dengan seorang janda, Siti Marfiah (40). Karena saking cintanya, bapak satu anak ini rela mengeluarkan uang banyak untuk keperluan kekasih.
Hingga suatu ketika, Siti yang sedang berada di sebuah kafe meminta kepada Budi agar dijemput dan diantar pulang ke rumah.
"Karena tersangka Budi
ini sedang sibuk, akhirnya dia menyuruh anaknya (Andi) yang menjemput,"
kata Kapolsek Tegalsari, Kompol David Triyo kepada wartawan di
kantornya, Senin, 23 Oktober 2017.
Namun setelah sampai di lokasi, Andi tidak menemukan kekasih bapaknya. Alhasil dia kembali pulang dan menceritakan kepada sang ayah, kalau Siti sudah tidak ada di kafe.
Mendengar cerita si anak, Budi mencoba menghubungi Siti. Namun ponselnya tidak pernah diangkat.
Rasa sakit hati dan cemburu tentu sudah menggumpal di hati Budi. Karena tidak bisa membendung emosi, dia lantas mengajak anaknya datang ke rumah sang kekasih di Jalan Pandegiling, Surabaya.
"Ternyata korban sudah ada di rumah diantar orang lain. Bapak dan anak ini marah, dan memukuli korban dengan balok hingga korban mengalami luka serius," lanjutnya.
Dengan tubuh penuh luka lebam, Siti melapor kejadian yang dialaminya ke Polsek Tegalsari. Beberapa hari kemudian, bapak dan anak tersebut diciduk polisi di kediamannya. (by)
Namun setelah sampai di lokasi, Andi tidak menemukan kekasih bapaknya. Alhasil dia kembali pulang dan menceritakan kepada sang ayah, kalau Siti sudah tidak ada di kafe.
Mendengar cerita si anak, Budi mencoba menghubungi Siti. Namun ponselnya tidak pernah diangkat.
Rasa sakit hati dan cemburu tentu sudah menggumpal di hati Budi. Karena tidak bisa membendung emosi, dia lantas mengajak anaknya datang ke rumah sang kekasih di Jalan Pandegiling, Surabaya.
"Ternyata korban sudah ada di rumah diantar orang lain. Bapak dan anak ini marah, dan memukuli korban dengan balok hingga korban mengalami luka serius," lanjutnya.
Dengan tubuh penuh luka lebam, Siti melapor kejadian yang dialaminya ke Polsek Tegalsari. Beberapa hari kemudian, bapak dan anak tersebut diciduk polisi di kediamannya. (by)
No comments