DR. Soni Manalu Kecewa 40 unit rumah tidak tuntas Dikerjakan LKS Rahmah
Sumbar Raya, (Padang), - - -Kementerian Sosial (Kemensos) RI Bangun Rumah untuk Gelandangan dan
Pengemis di Kota Padang Sumatera Barat sebanyak 40 unit rumah.
Bantuan ini di serahkan secara simbolis oleh Walikota Padang. H.
Mahyelgi Ansharullah. SP bersama Soni W. Manalu selaku Direktur
Rehabilisasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang. Sabtu
(31/12) di Kelurahan Balai Gadang. Kec. Koto Tangah.
Walikota katakan gelandangan dan pengemis data yang terhimpun berjumlah
sekitar 200 jiwa di Kota Padang. Secara bertahap para galandangan dan
pengemis terus di berikan pembinaan namun anggaran terbatas tentu belum
bisa tertangani keseluruhannya.
Faktor pendukung berkembangnya aktifitas gepeng di Kota Padang antara
lain penyebabnya ada warga memberikan uang kepada mereka di pinggir
jalan dan persimpangan lampu merah. Ujar Walikota
Walikota mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI atas
alokasi anggaran yang di berikan untuk Kota Padang yaitu bantuan bahan
bangunan rumah sebanyak 40 KK/ Masing- masing Rp. 30 Juta. Bantuan
usaha ekonomi produktif masing-masing Rp. 5 Juta. Bantuan untuk membeli
peralatan rumah tangga Rp. 1.5 Juta dan bantuan jaminan hidup di berikan
selama 3 bulan. Kita berharap kepada warga binaan Sosial ini melalui
LKS Rahmah dapat menggunakan bantuan ini sebaik mungkin.
Maka itu. Kami berani mengajukan proposal dimana Pemko Padang memiliki
lahan lebih luas 1.2 HA berlokasi di Kelurahan Balai Gadang Ke. Kota
Tangah yang sudah menjadi aset Kota sejak Tahun 2012.
Seperti di lihat bangunan Turap sekeliling melalui dana APBD Kota Padang
sebesar Rp. 24 Milyar. Turap ini di bangun sebagai penahan tebing
tidak longsor. Diatas tanah ini di bangun 40 unit rumah untuk pembinaan
bagi gelandangan dan pengemis.
Pembangunan turap ini terlambat selesainya karena pengukuran ulang yang
di lakukan oles BPPN dan faktor cuaca akhir ini curah hujan cukup tinggi
sehingga mengganggu kelancaran dalam pengerjaan bangunan rumah sebagai
pelaksa LKS Rahmah. Terang Walikota.
Selanjutnya DR. Soni W. Manalu Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial dan
Korban Perdagangan Orang pada acara penyerahan bantuan sosial pada
program rehabilitasi sosial. Gelandangan dan pengemis melalui
pengembangan model program "DESAKU MENANTI" di Kota Padang Propinsi
Sumatera Barat.
Soni W. Manalu katakan masalah galandangan dan pengemis bersumber dari
persoalan kemiskinan berdasarkan dari pusat data kementerian Sosial
tercatat per 31 Mei 2015. Jumlah galandangan mencapai 30.019 orang.
Pengemis 23.595 orang. Data dikutip masih perlu ditanyakan
kevaliditasannya. Dipastikan angka ini seperti fenomena puncak gunung es
di mana angka riilnya di mungkinkan lebih tinggi.
"Gelandangan dan pengemis dasarnya di bagi dua. Gelandangan pada umumnya
pengemis sedangkan pengemis belum tentu galandangan. Pada umunya mereka
tinggal di daerah kumuh seperti di bawah kolong jembatan. Gedung-gedung
kosong dan tanah kosong di daerah perkotaan" ujar Soni.
Dalam kesempatan itu. Soni merasa kecewa berat karena target 40 rumah
yang di bangun belum terselesaikan semuanya dengan berbagai alasan
teknis. Untuk itu saya mengimbau LKS Rahmah sebagai pelaksana program
untuk segera menuntaskannya sesuai pedoman di tetapkan Kemensos RI.
tegasnya.
Disamping itu Dinas Sosial Kota Padang lakukan koordinasi khususnya
dalam pendampingan LKS Rahmah untuk lebih di intensifkan karena program
yang di laksanakan merupakan usulan dari Pemerintah Kota Padang.
Tekuknya (tf)