Potensi Kelautan Indonesia Belum Bisa Sejahterakan Rakyat
Wawako Emzalmi Dialog Dengan Narasumber Seminar. |
SUMBAR RAYA - -
- Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka seminar Nasional Peluang dan
Potensi Kemaritiman di Kawasan Samudera Hindia yang dilaksanakan Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang di Grand Ina Muara hotel,
Senin, 5 Desember 2016.
Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara, pakar-pakar Indonesia, dan luar negeri, Mr.Borge Soras, CEO Aqua Optima Norwegia, Prof.Dr.Ir. Rohkmin Damhuri, MS. Prof.Dr.Ir Betrech B. Dr.Ir.Slamet Soebijakto,MS.c. Untuk itu amat diharapkan menghasilkan konsep yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat petani nelayan.
”Kita di negara Indonesia mempunyai alam kelautan yang membentang dengan luas, anugerah Illahi. Kondisi alam kelautan kita menyenangkan, terkadang adakalanya dingin, sejuk, panas dan berbadai. Semua kondisi tersebut sebenarnya bisa diakali, namun potensi kelautan kita masih tidak bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mensejahterakan masyakat petani nelayan. Kita lalai memanfaatkannya, seperti kurang mensyukuri kepada Allah Swt. Untuk itu melalui seminar ini, dan selanjutnya kita maksimalkan potensi kelautan, sebab peluangnya besar sekali, bersama memperjuangkan petani nelayan,” sebut Gubernur Irwan Prayitno.
Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara, pakar-pakar Indonesia, dan luar negeri, Mr.Borge Soras, CEO Aqua Optima Norwegia, Prof.Dr.Ir. Rohkmin Damhuri, MS. Prof.Dr.Ir Betrech B. Dr.Ir.Slamet Soebijakto,MS.c. Untuk itu amat diharapkan menghasilkan konsep yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat petani nelayan.
”Kita di negara Indonesia mempunyai alam kelautan yang membentang dengan luas, anugerah Illahi. Kondisi alam kelautan kita menyenangkan, terkadang adakalanya dingin, sejuk, panas dan berbadai. Semua kondisi tersebut sebenarnya bisa diakali, namun potensi kelautan kita masih tidak bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mensejahterakan masyakat petani nelayan. Kita lalai memanfaatkannya, seperti kurang mensyukuri kepada Allah Swt. Untuk itu melalui seminar ini, dan selanjutnya kita maksimalkan potensi kelautan, sebab peluangnya besar sekali, bersama memperjuangkan petani nelayan,” sebut Gubernur Irwan Prayitno.
Sehubungan dengan itu Norwegia itu
daerah kutub, ketika musim dingin, ya dingin sekali air lautannya jadi
membeku, es, kondisi itu tidak bisa diakali lagi. Tapi potensi kelautan
bisa digarapnya dengan baik untuk dikonsumsi di Negaranya. Sedangkan
Indonesia punya alam kelautan yang luas, didengar ikan diimpor dari
negara lain. Bahkan di Norwegia ikan Lautnya dibawa kedaratan di jadikan
ikan tawar. Jadi melalui seminar ini muncul komitmen, gagasan dan
kegiatan untuk lebih memanfaatkan potensi alam kelautan dengan baik,
sehingga bisa mensejahterakan masyarakat nelayan. Jangan sampai seminar
selesai, hasilnya juga tidak ada, ini hanya membuang energi saja, tandas
Gubernur Irwan Prayitno lagi.
Wakil Walikota Padang Emzalmi menyampaikan, salah satu sektor potensial yang harus dikedepankan dan juga salah satu program kerja sama Indonesia-IOLGF adalah sektor kelautan dan perikanan. Hal itu lantaran Indonesia sekitar 17.500 pulau dan 2/3 wilayah adalah lautan. Sedangkan sisanya daratan. Sehingga Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 setelah Kanada. Dimana lautan Indonesia mempunyai garis pantai 95.181 KM dan produksi bidang perikanan nomor 3 di dunia, setelah Cina dan India, dengan bermacam biota laut.
Betapa kayanya negeri Indonesia, bila dapat mengolah dan memaksimalkan kekayaan laut serta tetap menjaga kelestariannya. Seharusnya dengan kondisi demikian masyarakat Indonesia bisa hidup sejahtera, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan. Namun disayangkan, masyarakat kelautan masih hidup dalam kemiskinan, ucap Wawako Emzalmi.
Perolehan hasil laut dan perikanan belum bisa melampau target. Sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang kaya itu belum dapat dikelola secara maksimal oleh warganya.Dengan demikian dibutuhkan SDM yang handal, inovasi teknologi yang tepat dalam pengelolaanya, baik bidang penangkapan, budidaya maupun jasa – jasa kelautan.
Ketua Pelakasana Zalbadri yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang mengatakan, jumlah peserta seminar 150 orang.Maksud dari seminar ini untuk meningkatkan, peran dan kontribusi serta kemajuan Pemerintah daerah yang berada di pesisir pantai samudera hindia dibidang kelautan dan kemaritiman, serta perikanan. Tujuannya adalah memperkuat kerja sama pemerintah daerah dibidang kelutan/kemaritiman dan perikanan dalam menjalin hubungan dengan sesama pemerintah daerah yang berhdapan langsung dengan samudera hindia.
Setelah itu menindak lanjuti hasil rekomondasi peringatan 60 tahun Konfrensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung. Upaya menopang peran pemerintah pusat dalam melakukan kerja sama dibidang kelautan, perikanan, secara regional di IORA. Meningkatkan peran pemerintah daerah menjalain kerja sama dibidang kelautan, perikanan, dengan berbagai local goverment diseluruh negara-negara anggota IORA, dalam rangka kerjasama antar daerah. (Irwandi Rais/Bustam/Faisal)
Wakil Walikota Padang Emzalmi menyampaikan, salah satu sektor potensial yang harus dikedepankan dan juga salah satu program kerja sama Indonesia-IOLGF adalah sektor kelautan dan perikanan. Hal itu lantaran Indonesia sekitar 17.500 pulau dan 2/3 wilayah adalah lautan. Sedangkan sisanya daratan. Sehingga Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 setelah Kanada. Dimana lautan Indonesia mempunyai garis pantai 95.181 KM dan produksi bidang perikanan nomor 3 di dunia, setelah Cina dan India, dengan bermacam biota laut.
Betapa kayanya negeri Indonesia, bila dapat mengolah dan memaksimalkan kekayaan laut serta tetap menjaga kelestariannya. Seharusnya dengan kondisi demikian masyarakat Indonesia bisa hidup sejahtera, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan. Namun disayangkan, masyarakat kelautan masih hidup dalam kemiskinan, ucap Wawako Emzalmi.
Perolehan hasil laut dan perikanan belum bisa melampau target. Sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang kaya itu belum dapat dikelola secara maksimal oleh warganya.Dengan demikian dibutuhkan SDM yang handal, inovasi teknologi yang tepat dalam pengelolaanya, baik bidang penangkapan, budidaya maupun jasa – jasa kelautan.
Ketua Pelakasana Zalbadri yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang mengatakan, jumlah peserta seminar 150 orang.Maksud dari seminar ini untuk meningkatkan, peran dan kontribusi serta kemajuan Pemerintah daerah yang berada di pesisir pantai samudera hindia dibidang kelautan dan kemaritiman, serta perikanan. Tujuannya adalah memperkuat kerja sama pemerintah daerah dibidang kelutan/kemaritiman dan perikanan dalam menjalin hubungan dengan sesama pemerintah daerah yang berhdapan langsung dengan samudera hindia.
Setelah itu menindak lanjuti hasil rekomondasi peringatan 60 tahun Konfrensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung. Upaya menopang peran pemerintah pusat dalam melakukan kerja sama dibidang kelautan, perikanan, secara regional di IORA. Meningkatkan peran pemerintah daerah menjalain kerja sama dibidang kelautan, perikanan, dengan berbagai local goverment diseluruh negara-negara anggota IORA, dalam rangka kerjasama antar daerah. (Irwandi Rais/Bustam/Faisal)
No comments