Berikan Kuliah Umum di UWA Australia, Wako Mahyeldi Paparkan Peran Zakat Entaskan Kemiskinan
Wako Berikan Kuliah Umum di UWA, Australia Barat. |
"Pak Wali memaparkan materi "Keberagaman Agama dan Etnik serta Pengentasan Kemiskinan Melalui Zakat di Kota Padang". Beliau memaparkannya dengan panjang lebar dalam bahasa Inggris yang lancar," ungkap Kepala Badan Penanaman Modal, dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Padang, Didi Aryadi ketika menceritakan kembali kunjungan tersebut kepada wartawan media ini, Senin, 21 November 2016.
Dikatakan Didi, kuliah umum tersebut digagas oleh Pusat Kajian dan Komunitas Islam di University of Western Australia bekerjasama dengan Ikatan Alumni ITB Cabang Australia Barat. Pesertanya tak hanya mahasiswa yang beragama Islam, tetapi juga non muslim.
Pada
kesempatan itu, jelas Didi, Wako Mahyeldi menjelaskan, bahwa di Kota
Padang terdapat berbagai agama dan etnis, tak hanya orang Minang dan
agama Islam, namun juga ada orang India, Arab, Batak, Jawa, dan etnis
Tionghoa. Agama pun beragam, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu,
Budha, dan Konghucu.
"Namun, kita tetap hidup rukun tanpda ada gesekan. Semua warga kota dari yang menganut beragam agama dan etnik tersebut bahu membahu membangun Kota Padang," ungkapnya.
Wako pun memaparkan potensi zakat umat Islam dan perananannya dalam pengentasan kemiskinan. Melalui zakat tersebut dilaksanakan bedah rumah bagi orang miskin, beasiswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, modal usaha, dan lain sebagainya.
"Para mahasiswa yang hadir rata-rata kagum dengan pemaparan Pak Wali," tutur Didi.
Tak hanya itu, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut juga sempat melontarkan pertanyaan terkait pengelolaan zakat di Kota Padang. Wako menjelaskan, kalau zakat di Kota Padang dikelola oleh lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, Dopet Dhuafa, dan lainnya.
"Semua potensi zakat dihimpun dan disalurkan kepada yang berhak," ujar Didi menirukan.
Disisi lain, sesuai regulasi zakat, Baznas dibenarkan menghimpun zakat dari para PNS di lingkungan Pembo Padang.
Tapi seiring perkembangan, pimpinan bersama karyawan Baznas Padang mampu pula lakukan lobi lobi dengan berbagai pihak.
“Misalnya, membangun kerjasama dengan sejumlah perbank kan dan lembaga lain. Mereka yakin. Akhirnya zakat harta mereka diserahkan ke Baznas Padang mengelolahnya,” timpalnya. (by)
"Namun, kita tetap hidup rukun tanpda ada gesekan. Semua warga kota dari yang menganut beragam agama dan etnik tersebut bahu membahu membangun Kota Padang," ungkapnya.
Wako pun memaparkan potensi zakat umat Islam dan perananannya dalam pengentasan kemiskinan. Melalui zakat tersebut dilaksanakan bedah rumah bagi orang miskin, beasiswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, modal usaha, dan lain sebagainya.
"Para mahasiswa yang hadir rata-rata kagum dengan pemaparan Pak Wali," tutur Didi.
Tak hanya itu, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut juga sempat melontarkan pertanyaan terkait pengelolaan zakat di Kota Padang. Wako menjelaskan, kalau zakat di Kota Padang dikelola oleh lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, Dopet Dhuafa, dan lainnya.
"Semua potensi zakat dihimpun dan disalurkan kepada yang berhak," ujar Didi menirukan.
Disisi lain, sesuai regulasi zakat, Baznas dibenarkan menghimpun zakat dari para PNS di lingkungan Pembo Padang.
Tapi seiring perkembangan, pimpinan bersama karyawan Baznas Padang mampu pula lakukan lobi lobi dengan berbagai pihak.
“Misalnya, membangun kerjasama dengan sejumlah perbank kan dan lembaga lain. Mereka yakin. Akhirnya zakat harta mereka diserahkan ke Baznas Padang mengelolahnya,” timpalnya. (by)
No comments