Tengku Zulkarnain: Kalau sudah Tidak Mampu Mencari Duit Untuk Negara dengan Cara Elegan, Jangan Malu-malu Mundur Saja

Foto Tengku Zulkarnain. Kalau sudah Tidak Mampu Mencari Duit Untuk Negara dengan Cara Elegan, Jangan Malu-malu Mundur Saja.

SUMBARRAYA.COM, - -  - 

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustad Tengku Zulkarnain kembali mengkritik pihak-pihak yang berencana untuk menjegal Rancangan Undang-undang tentang pelarangan minuman beralkohol. 

Bahkan, Ustad Tengku Zulkarnain mengomentari pernyataan Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin yang menyebut negara mendapat Rp5 triliun dari perdagangan miras. 

"Azis Syamsuddin sebut negara dapat 5 trilyun dari dagang miras. Yang satu tukang hutang. Yang satu mau dukung perdagangan miras...? Ya Allah malam ini semakin nampak di mata kami siapa-siapa mereka...," tulis Ustad Tengku Zulkarnain di akun twitternya, @ustadtengkuzul, Jumat, 13 November 2020, seperti dilihat Sumbar Raya.com. 

Lebih lanjut, ulama asal Sumatera Utara itu menegaskan, NKRI merupakan negara berfalsafahkan Pancasila yang berdasarkan "Ketuhanan Yang Maha Esa".

"NKRI negara berfalsafah Pancasila, berdasar Ketuhanan yang Mahaesa," jelas Ustad Tengku Zulkarnain pada Sabtu, 14 November 2020. 

Untuk itu, kata ustad yang vokal ini, tidak boleh mencari uang dengan cara berjudi, minuman keras, pelacuran, narkoba, ganja dan lain-lain yang dilarang agama.

"Tidak boleh cari duit dengan cara judi, minuman keras, pelacuran, narkoba, ganja, dan lain-lain yang dilarang agama," pungkasnya.

Ustad Tengku Zulkarnain menyarankan, kalau sudah tidak mampu mencari uang untuk negara dengan cara elegan, jangan malu-malu untuk mundur, dan jangan rusak NKRI.

"Kalau sudah tidak mampu mencari duit untuk negara dengan cara elegan, jangan malu-malu MUNDUR saja. Jangan rusakkan negara," tegasnya.

Anehnya, kata Ustad Tengku Zulkarnain, Buzzers yang mengaku ber-Pancasila malah membela pelaksanaan maksiat seperti pelacuran, miras, narkoba, judi dan lain-lain. 

"Anehnya banyak Buzzers yang mengaku ber-Pancasila malah membela pelaksanaannya maksiat, seperti pelacuran, miras, narkoba, judi dan lain-lain. Mereka itu benar Pancasialis atau SETANIS, sih? Monggo...," tukuk Ustad Tengku Zulkarnain. 

(by)